Guru dan Sistemnya


Assalamu'alaikum wr.wb

Hai, hari ini hari apa ya?
Haha, hari guru nasional. Hmm.. Wah, betapa mulianya guru kita, ya yang udah rela dan ikhlas mengabdikan dirinya pada bangsa dengan memberikan kita pendidikan di sekolah sehingga kita bisa jadi anak yang cerdas begini :)
Itulah makna guru yang sebenarnya. Guru yang baik adalah guru yang selalu menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Kalau kita salah, tentunya guru akan menegur kita dengan cara yang baik pula.

Sebagaimana kita sebagai anak-anak, kita pasti butuh panutan hidup untuk menjadi insan yang berguna, betul? Dan panutan itu biasanya adalah orang yang lebih tua dan lebih berpengalaman dari kita. Oke, selain orangtua, di sekolah kita punya seorang panutan yaitu guru.
Baik secara langsung maupun enggak, kita pasti sadar dan nggak sadar sampai sekarang udah meniru beberapa perilaku yang guru lakukan, betul? Hayoo, ngaku.. hehe..
Kalo gurunya baik, ya kita ikutan baik. Kalo gurunya jahat, ya jadinya kita jahat. Itu udah otomatis. Ini guru dalam hal di sekolah lho, bukan pengertian guru secara umum.

Melihat perkembangan zaman sekarang, kayaknya pengertian mulia itu kurang tepat kita sandangkan. Mohon maaf, karena saya mengalaminya. *curhat dikit nih...
Entah, semoga aku salah, ya. Aku dan temen-temen di sekolah, sih ngerasanya kok bapak-ibu guru sekarang kesannya nggak menerapkan kalimat "how to get knowlodge" ya? melainkan "how to get high score". Seolah sebiji nilai itu lebih penting, bukan buat kami sebagai siswanya melainkan untuk bapak-ibu guru sendiri. Sebiji nilai lebih berharga mereka berikan buat kami, bukan pengetahuan berarti. Apakah ini karena pengaruh sistem? Kalo dipikir-pikir bisa juga. Lihat, kan bagaimana sistem pendidikan di Indonesia? Kurikulumnya makin berawutan nggak jelas dimana siswa dengan sadis diinjak-injak dengan materi yang selayaknya belum didapatkan oleh mereka tapi malah diberikan di usia yang sangat belia, dimana usia-usia ini masih belum bisa mengembangkan pikirnya sejauh materi pelajaran yang ia dapatkan.
Nggak cuma itu. Murid juga dituntut untuk bisa memenuhi semua silabus kurikulum dan MENUNTASKAN nilainya, bisa nggak bisa dan mau nggak mau.

Jujur, ye.. udah berkali-kali sampai nggak ada bosennya aku nulis topik tentang beginian *rintihan anak sekolah.

Oh, korbannya bukan cuma siswa ternyata. Guru kita! Ya, terutama guru kita. Mereka dituntut untuk bisa menuntaskan semua silabus kepada siswa-siswanya, yang penting selesai dan kayaknya kurikulum nggak mau tau apakah siswa itu bisa menguasai materi atau enggak. Sadis kan?? Gila, nih emang! Dan aku ngerti, bapak-ibu guru pasti kebingungan banget gimana cara bikin murid-murid hebat mereka ini bener-bener menguasai materi DENGAN TEPAT WAKTU. Tapi jangan salah, "menguasai" disini artinya mendapatkan nilai yang tinggi atau paling enggak mencapai batas tuntas tanpa tau apakah murid ini udah beneran paham atau belum. Maka dari itu, pada akhirnya bapak-ibu guru kesannya bukan membuat kita bener-bener menguasai materi melainkan mengajarkan kita gimana, sih biar nilaimu tuntas??

Selain itu, ada satu fenomena lagi dimana seorang guru (yang ini maap banget, ya.. maaaaaaaaaaaffff >,< ) jarang masuk kelas buat ngajar, jadi istilahnya males-malesan gitu, deh buat ngajar tapi gaji tetep oke ~~
Dampak kemalasan mengajar ini akhirnya sampai juga ke siswa. Mereka jadi males belajar mata pelajaran guru yang males ngajar. AKhirnya nilainya jelek-jelek, eh pas gurunya tau malah muridnya yang disalahin. Apa-apaan ini??

Gimana solusinya???
Terutama perbaikan sistem, deh.. kalo itu berhasil insyaAllah hal-hal tidak diinginkan lainnya pasti berhasil. Terus, bapak-ibu guru jangan berkesan menghantui murid-murid dengan nilai yang jeleklah, nilai yang kosonglah, terus nggak naik kelaslah. Kita ini generasi muda butuh motivasi jadi murid ini harus bener-bener dimotivasi biar berhasil MENGUASAI MATERI TANPA MENGEJAR NILAI, bukan dimotivasi untuk DAPET NILAI YANG TINGGI DAN TUNTAS. Oke?

Pokoknya, saya dan teman-teman menghendaki keringanan sistem.
Makasih, Pak Menteri yang mulia dan bijaksana....

Maaf menggebu-gebu, emosi, nih ~~

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi