Posts

Showing posts from December, 2012

This is The End

Image
photo: Arifina Budi A. Bosan? Lelah? Kami juga muak... Sudah merasa semua tak ada guna Apa lagi? Mungkin termakan jargon masa muda: di sini semua berawal dan tak akan pernah berakhir. .arifina007.

Pulang: Rindu, Rumah, dan Cinta

Image
"Aku ingin pulang ke rumahku, Lintang. Ke sebuah tempat yang paham bau, bangun tubuh, dan jiwaku. Aku ingin pulang ke Karet." sumber: gramediaonline.com Jujur aja, aku baru pertama kali ini baca novelnya Leila S. Chudori dan nggak nyesel sama sekali setelah melahap habis isi buku ini. Aku membaca ini karena termakan kata-kata Mas Seno Gumira A. yang waktu itu menjadi pengisi acara bedah buku 'Pulang' ini di kampus. Begitu pun penulisnya, Mbak Leila yang sedikit-sedikit membocorkan cerita apa aja yang ada di dalam buku itu, akhirnya aku pun membeli bukunya. Well.. Ini adalah kisah tentang rumah. Tentang keluarga. Tentang persahabatan. dan tentu saja tentang cinta. Yang menjadi menarik di sini adalah latar belakang ceritanya. Secara keseluruhan, latar belakangnya adalah Indonesia tahun 1965 sampai 1998. Ya, tahun-tahun krusialnya Indonesia. Tahun di mana Indonesia sedang dalam keadaan goyah karena orang-orangnya sendiri.  Ada tiga peristiwa seja

Aku Tinggalkan Jejakku Di Sini

Image
kadang, ketika aku sudah terbang aku bisa tersangkut di dahan yang lain Mungkin itulah saatnya aku berhenti sejenak, tenangkan pikiran, siapkan nafas, merenung, untuk mempersiapkan diri pada ketinggian yang lebih tinggi... Sudah sejauh ini aku berjalan.  Aku meninggalkan jejak-jejak unikku di sini. Segala pikiran liar, amarah, sedih, bahagia kutumpahkan di sini. Sudah lama, empat tahun yang lalu aku memasuki 'rumah' ini.  Ceritanya pindah rumah, dari kompleks sebelah lalu menemukan lokasi yang lebih unik, lebih nyaman, lebih bagus, dan lebih minimalis: Blogger. Empat tahun yang lalu. Tiga ratus dua puluh jejak sudah kutinggalkan di sini. Aku coba berjalan kembali ke masa lalu, 2008, ketika pertama kali aku menancapkan pikiran liarku. Terus... terus.. terus kuikuti setiap jejak itu, dan hanya satu bunyi yang keluar dari mulutku.... Haha.. Sayangnya, aku tidak menampilkan bagaimana tampilan lamanku waktu itu, ini adalah tampilan l

Turun ke Lapangan #3 Bagian 3

Image
Dari pukul 10.00 sampai pukul 20.15... photo taken from http://kimkumiko.wordpress.com/ Handphone Dina berdering. "Mas Sys..." gumamnya. Ya ampun! Ditelepon seorang Sys NS, broo!! Ditelepon!! Dia bilang sudah ada di Jco, lalu Dina segera menjemput Mas Sys ke depan dan.... akhirnya, berjumpalah kami semua dengan seorang Sys NS yang waktu itu mengenakan kemeja merah muda. Setelah bersalaman dan kenalan, kami semua duduk.  Ice breaking  nya tidak terlalu lama, Ucok dan Dina segera saja memulai wawancaranya. Mas Sys ini seru banget orangnya. Dia menjawab setiap pertanyaan dengan antusias dan nggak lupa dengan senyumnya. Ia menceritakan pengalamannya waktu di Prambors sampai partisipasinya di Radio Show. Pengalaman wawancaranya banyak sekali, mulai dari artis sampai pejabat sudah pernah dia wawancarai.  Mas Sys ini bukan lulusan jurnalistik, tapi dia pernah mencicipi jadi wartawan dan fotografer.  Di tengah-tengah wawancara, dia menawarkan minum. "

Turun ke Lapangan #3 bagian 2

Image
Kami hanya berdiam dan menunggu... Assalamu'alaikum wr.wb Sebeginikah panasnya Jakarta?  Kami luar biasa terpanggang di tempat kami duduk. Konsep mall Citos ini memang unik, semi outdoor. Air Conditioner alias AC cuma ada di dalam ruangan toko, di luar itu kami dipersilakan menikmati oksigen yang sebenarnya. Tapi, atap yang digunakan di lantai 2 adalah atap pralon yang dari plastik itu. Hebatnya, posisi kami berempat tepat di bawah atap tersebut, maka bayangkanlah bagaimana panas yang kami rasakan waktu itu. Muka kami memerah, Ucok yang makan es krim bahkan keringetan. Aku tak paham lagi dengan Jakarta. Maaf kalau norak, tapi kami belum pernah merasakan gerah sepanas ini. Inilah yang kumaksud berkucuran keringat: panas terpanggang di bawah atap pralon. Sudah waktunya sholat dzuhur. Aku dan Dina pun pamit sebentar dengan Nawan dan Ucok untuk melaksanakan sholat dzuhur di lantai basement. Kemarin malam, Mas Ulin bilang minta dihubungi siangnya untuk memastikan

Turun ke Lapangan #3 bagian 1

Image
Sepuluh jam kami mendekam di Citos... Assalamu'alaikum wr.wb Kali ini cerita pengalaman lapangan yang ketiga, yaitu mewawancarai seorang pewawancara. Setelah nggak dapat kabar lanjutan dari manajernya Indy Barends, jadwal dadakan dari Alfito Deannova, dan jadwal yang terlalu lama dari Bima Prameswara, akhirnya aku dan rekan sekelompok, Nawan, berhasil mewawancarai seorang Ulin Yusron, editor di beritasatu.com yang dulu juga pernah jadi jurnalis di Jawa Pos dan Kontan. Seperti biasa, perjuangan di setiap pengalaman turun ke lapangan pasti beda-beda dan dari semua yang udah aku alami, sepertinya yang kali inilah yang paling "berdarah-darah" walaupun nggak berlebihan juga perjuangannya. Tapi yang jelas untuk kali ini emosi hampir sampai ke ubun-ubun, dompet hampir menipis, semangat hampir luntur sama sekali, dan keringat bener-bener berkucuran. Jadi, kami berempat: Aku, Nawan, Ucok, dan Dina. Kebetulan Ucok dan Dina jadwal wawancaranya sama-sama hari

Turun ke Lapangan #2 Part 2

Image
Assalamu'alaikum wr.wb Baiklah, mari kita lanjutkan kisah ini.  Wawancara dengan Om Dodik berlangsung selama satu jam dua menit dan alhamdulillah semua pertanyaan itu tersampaikan dan terjawab dengan jelas. Kemudian, pukul 15.00 aku pamit pulang karena waktu itu mendung dan udah mulai gerimis padahal kami masih melanjutkan perbincangan walaupun nggak dalam konteks wawancara.  Sampai di rumah aku melanjutkan menonton film :p Nah, sekitar jam 17.00 aku, kan 'ngobrak-abrik' kamar adikku dan aku menemukan sebuah novel berjudul 'A Message of Love' yang dia pinjam dari perpustakaan sekolah. Aku lihat informasi tentang penulisnya di bagian belakang buku. Dan ada kabar bagus, saudara-saudara!! Penulis buku ini ternyata merupakan mojang asli Bandung dan sekarang juga tinggal di Bandung.  Tria Barmawi. Aku langsung cari informasi kontak Teh Tria ini dan didapatlah emailnya lalu aku langsung kirim email ke dia, minta izin wawancara. Wawancara la

Turun ke Lapangan #2 part 1

Image
Assalamu'alaikum wr.wb Selamat pagi :) Sekarang aku mau membagi cerita pengalaman Praktik Lapangan Wawancara yang ke dua. Topiknya kali ini adalaaaahh.... #jeng #jeng mewawancarai penulis! Yeeeaaaayyy!! Untuk kisah yang kali ini jelas berbeda dengan pengalaman PL1 kemarin. Waktu yang diberikan untuk tugas ini lumayan lama, sekitar 2 minggu. Sebenernya, hari Selasa (13/11) harusnya Abang masuk kelas untuk menjelaskan pada kami soal PL2 ini, tapi karena Abang berhalangan hadir, kahirnya Pak Rana lah yang memandu kami. Nah, pada instruksi awal, minggu depan (20/11) kami sudah harus mengumpulkan rancangan pertanyaan dengan calon terwawancara yang sudah pasti. Berarti kalo gitu kita udah harus bikin janji, dong, ya sama calon narasumbernya? Peraturannya masih sama: satu narasumber untuk satu orang. Nah, karena kelas ku kelas pagi, itu jadi keuntungan buat kami karena kami bisa langsung ngetag  in siapa narasumber yang akan kami wawancarai. Kami langsung bikin file di gr