Little Escape

Well.... Goodbye semester tiga, selamat datang semester empat. Nggak terasa sudah hampir dua tahun aku kuliah di sini dan hampir setahun berada di konsentrasi ilmu Jurnalistik. Satu semester belajar di Jurnal? Seru... seru... cuman memang bikin emosi, sih... Wah, mungkin kalo kata senior "Belagu amat nih, anak.. baru satu semester di jurnal udah bilang-bilang bikin emosi, belom ngerasain aja lo semester lima enam dan sebagainya -____-" hahahhaa.. Ya, beberapa kisah selama semester tiga udah pernah aku share di sini. Itu, lho.. yang cerita aku wawancara sama orang-orang kece nan keren. Semua itu gara-gara mata kuliah wawancara, mata kuliah "kesayangan", mata kulianya si Abang. Aku review sedikit lah yaaa pengalaman wawancara itu. Jadi di mata kuliah ini kita punya tiga tugas lapangan. Tugas yang pertama adalah mewawancarai ilmuwan, ahli, profesor, atau doktor yang menguasai bidang-bidang yang dikompetisikan dalam Nobel. Nah, topik wawancaranya adalah seputar t

Tanda Seru ! punya banyak makna buat kami. Untuk hari ini (27/01), Tanda Seru ini melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan kami, Jurnal11 yang secara resmi telah menjadi bagian dari keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad. Letaknya memang selalu di belakang, tapi tidak berarti kebahagiaan kami ada di akhir. TOGETHER AS ONE!  Empat bulan satu minggu... Akhirnya kami sampai juga di penghujung acara. Itu, foto-foto kami ber-96 waktu wawancara dengan panitia. dan setelah menunggu selama itu, akhirnya kami bisa juga duduk di meja bundar Plasa Fikom Unpad tanpa ada lagi tekanan. Jaket itu.. jaket biru itu yang menandai kelahiran kami hari ini. Kebahagiaan itu pun kami rayakan bersama. Keluarga dJatinangor dari jurusan Jurnalistik. dan inilah kami JURNAL2011 TOGETHER AS ONE! NOW BELONGS TO THE BIG AND HAPPY FAMILY JURNALISTIK! Welcome to the BLUE GENG!!! Selamat berkarya kembali, teman-teman!! .arifina007.

Waktu itu, semua orang bicara tentang cinta Bersamaan itu, semua orang juga bicara mati Apa relevansinya? Mati dan cinta? Ah, keduanya memang terlalu rumit buat kehidupan ini. Ada masa ketika kita membutuhkan cinta lalu ada masa ketika semua tugas di dunia usai dan telah rampung dikerjakan, itu mati. Ada yang bilang hidup ini dianalogikan seperti mendaki gunung Lalu ada yang tanya, kalau sudah mencapai puncak gunung itu analoginya apa? Haha.. jawabannya tentu saja. Mati. Sudah... Mati saja... .arifina007.