Aku Terbang Aku Jatuh





Assalamu'alaikum wr.wb

Ahaaaaiiii!! Merdeka! Sekali lagi MERDEKA!!! Yak, simulasi pertama atau Try Out ke tiga sudah selesai, artinya MERDEKA untuk sementara waktu :DD
SUdah, tidak perlu dibahas yaa kisah perjalanan try out nya, hahaa... menyesakkan, sih..

Bentar-bentar..
Kenapa, sih tiap habis ujian, tiap habis try out, tiap habis ngerjain soal apaaa gitu, jarang-jarang aku denger ada yang memberi kesan "Iiih, soalnya gampang banget lho! Sumprit! Seru, deh ngerjainnya" atau "EH, gilak! Baru kali ini try outnya seru!" malahan kayaknya nggak pernah ada yang punya kesan kayak gitu, ckck.. apa-apaan ini??

Yasudahlah, bukan itu kok yang mau aku bagi disini :D
Aku pernah bilang, kan kalo sekarang ini lagi masa seru-serunya buat kita, anak-anak kelas XII. Masa-masa berkompetisi secara sehat tanpa "menjatuhkan". Tapi juga masa-masa kritis buat kita, fase-fase labil. Kenapa labil?

Jadi gini, teman-temanku....
Dari bulan Januari kemarin, kan kita udah ngalamin yang namanya try out dari dinas dan bisa dikatakan itu adalah "ujian-ujian sebelum ujian sesungguhnya". Nahlo bingung... Yah, jadi try outnya itu juga kita anggep sebagai ujian walaupun sebenernya juga bukan dan nggak akan mempengaruhi nilai rapot maupun UNAS nantinya.
Meski begitu, ternyata hasil-hasil TO yang udah ada justru mempengaruhi mental kita. Seperti kemarin. Jadi hasil TO pertama sama ke dua udah keluar, yang ke tiga jelas belum lhawong baru selesai hari ini, haha... Nah, dari hasil yang pertama sama ke dua tentu ada perbedaan. Ada yang hasil ke dua meningkat daripada yang pertama atau malah sebaliknya, menurun. Kalo TO pertama hasilnya emang hancur lebur tak berbentuk, entah karena alasan apa, kita nggak perlu cari-cari. Yang jelas setelah itu, tentunya semua berharap hasil berikutnya bakal lebih baik daripada yang pertama itu.

Lalu, setelah hasil yang kedua keluar, dengan perbedaan nilai yang ada tentu juga ada perbedaan suasana hati. Buat mereka yang nilainya naik pasti seneng banget dan merasa bangga dengan hasilnya (walaupun sama ancurnya sama TO pertama), tapi buat mereka yang nilainya turun, nggak sedikit temen-temen yang langsung down mendapati nilainya, terus merasa nggak berdaya.

Aku terbang aku jatuh.
Bisa dibilang kayak gitu, kali ya? Mereka yang nilainya nggak lebih baik daripada yang pertama bisa dibilang "jatuh" dari penerbangan dan mereka yang terus melenggok kita anggap aja semakin tinggi terbangnya.
Aku, sih ngerti dan ngerti banget sama teori "terbang dan jatuh" itu. Bahwa kita nggak semestinya jatuh kalo kita gagal dan selayaknya mempertahankan penerbangan daripada mulai dari awal (dari dasar). Tapi kita ya, manusia kan? Nggak mungkin ada yang nggak pernah ngerasa jatuh dan putus asa, pasti ada! Dan mereka berhak akan hal itu, putus asa.

Emang, sih... kita tuh, kalo gagal nggak boleh putus asa tapi aku nggak setuju.
Gimana kalo kita bilang gini aja.. frasa "putus asa" diganti jadi "menyesal". Nah, kalo pake kata yang baru tadi artinya masih ada kemungkinan untuk maju. Sedangkan kalo pake kata yang lama, seakan-akan kita nggak punya kesempatan lagi untuk melakukan hal yang sama demi tujuan yang diinginkan.
Jadi, buat aku.. menyesal itu perlu. Perlu untuk bahan pembelajaran, apa sih yang salah dari proses kemarin? Apa sih yang kurang? Apa sih yang harus diperbaiki?
Hmm.. kalo kita gagal, jangan dipaksa untuk "tidak menyesal". Biarkanlah dulu, kita kan butuh waktu untuk merenung, kita butuh waktu untuk menyesali kesalahan yang terjadi sampai-sampai kita gagal. Justru kalo memaksa kita untuk "tidak menyesal" malah bikin kita makin terbebani masalahnya dan akhirnya bener-bener muncul tuh, yang namanya "putus asa".

So? Belajarlah untuk menyesal dan menyesallah untuk belajar.
Aku terbang aku jatuh, juga nggak seru banget, kan kalo kita terbang melulu. Suatu saat kita pasti ngerasa capek jadi kita butuh jatuh juga. Tuhan emang adil. Kita dikasih terbang dan kita juga dikasih jatuh.
Nah, ada teori lagi, nih.. teori "jangan terus puas". Jangan terus puas kalo kita berhasil. Bahaya, tauk ternyata! Jatuh itu gampang tapi terbang itu susah!
Jadi ini buat mereka yang lagi berhasil, dalam hal ini dapet nilai yang cukup baik. Hmm... berbangga, puas, dan berbahagia juga penting banget sebagai ungkapan syukur yang udah kita dapetin. Tapi lalu jangan keterusan puas karena cepat atau lambat sesuatu yang mengerikan akan terjadi kalau kita terlena dan bikin kita jatuh. Selayaknya kita pun belajar dari keberhasilan yang udah kita capai. Aku kemarin ngapain aja ya sampe aku berhasil kaya gini? Biar besok aku juga lebih berhasil dari ini. Apa yang harus dipertahankan dan apa yang harus ditambah supaya hasilnya lebih baik. Dan yang lebih penting, kita belajar untuk bersyukur serta menghargai diri sendiri. Kalo berhasil karena orang lain, rasanya kok mesti disesali ya? Rasanya hasilnya kurang greget gimanaaaaaaaaa gitu.

Dan inilah teorinya "AKu terbang aku jatuh" dimana kalau kita terbang pasti kita akan jatuh juga dengan alasan apapun. Ada mereka yang berhasil dan ada mereka yang belum. Untuk mereka yang berhasil, bagaimana caranya memotivasi mereka yang belum berhasil supaya nggak terus terperosok. Asalkan jangan lupa sama teori "Belajar untuk menyesal dan menyesal untuk belajar" tadi. Kalau misal kita termasuk yang berhasil, tentu nggak akan tega ngeliat mereka yang belum berhasil seperti kita dan di satu saat kita nggak tau mesti ngapain saking si dia melengus nggak berdaya. Misalnya dia adalah sahabat kita. Okelah, sebagai sahabatnya kita selayaknya menghampiri dia dan memberikan dorongan, bantuan biar nggak down. Tapi tahan dululah untuk melakukan hal-hal itu saat dia bener-bener tepar. Dia pun butuh sendiri, butuh merenung untuk menyesal dan kalau sudah waktunya, barulah kita hampiri dia. Hibur dia, bantu dia dan sebisa mungkin kasih motivasi yang nggak menyinggung perasaannya. Aku rasa hal kayak gitu cukup efektif dan dapat dihargai sama sahabat kita yang lagi down tadi daripada langsung ndeketin dia tanpa memberinya kesempatan untuk sendiri.

Well.... sekiranya itu yang mau aku bagi sore ini. Aku pun juga sedang butuh motivasi dari temen-temen, menghilangkan ketakutan akan kegagalan dan menghilangkan kekhawatiran kalau aku sudah berhasil nanti.

Jadi...
aku terbang aku jatuh
belajarlah untuk menyesal
menyesallah untuk belajar
jangan terus puas!!




Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi