Indonesiaku...

Assalamu'alaikum wr.wb

Sebelumnya, kawan... sebelum aku memulai semuanya disini, hanya ingin menegaskan dan meyakinkan pihak-pihak terhormat bahwa negara ini "katanya" adalah negara demokrasi yang memberikan kebebasan warganya untuk memberikan pendapatnya dan entah apakah ada pembatasan mengenai itu, aku gak ngerti :p hehe... tapi pak, bu izinkan saya, mewakili seluruh pelajar Indonesia untuk berbicara sedikiiiitt ajah, oke??

Well, satu kata pertama yang ingin aku katakan menanggapi sistem pendidikan kita --> HEBAT!!
Luar biasa! Kita lihat sendiri bahwa sedari SD mungkin, kita sudah diberikan banyak materi mata pelajaran (insyaAllah kalo ga salah itung ada 7 mapel) wajib. Kemudian bertambah lagi di SMP dan semakin banyak pula yang dipelajari di SMA.
Kurikulum dulu dan sekarang tentu beda. Kurikulum 1994 masih terbilang sangat sederhana dan PAS banget dengan kemampuan pelajar kita, nggak hanya masa dulu tapi juga masa sekarang. Kurikulum ini cukup lama diterapkan, kurang lebih 10 tahun habis itu ganti dengan kurikulum KBK 2004 yang berbasis kompetensi dimana siswa diharapakan lebih aktif dr gurunya, dan kurikulum ini hanya berlangsung 2 tahun yang kemudian diganti dengan KTSP 2006 yang sebenarnya nggak terlalu jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

Yak, mungkin perubahan kurikulum ini ngikutin perkembangan zaman ya. Inget, zaman dulu SD kelas 1-3 belum diajarin yang namanya IPA, skrg udah lhoo... Nggak usah SD deh, materi pelajaran SMP pun skrg adalah materi pelajaran SMA zaman bahula sedangkan materi pelajaran SMA merupakan materi perkuliahan (berdasarkan pengalaman guru les saya khekhee..)
Apa ini??? Takutnya nanti materi integral deferensiasi pun diajarkan di SD, ya ampuuun kasihan anak-anak kita nanti :'(

Kenapa, bos? Kenapa kita harus belajar begitu baaaannnyyyaaaakk mata pelajaran?
Oke, lihat dulu ya... di SMA (maaf terfokus pd SMA soalnya aku sendiri masih SMA dan udah lupa jaman SD dulu, hehehee..) mapel yang diajarkan ada kurang lebih 17 mata pelajaran, sudah termasuk kesenian dan sebagainya. Tahukah? umumnya di luar negeri tepatnya europe, pelajar mereka diajarin paling sepertiga mapel dr qt (itung aja 5-7) dan materinya pun g sesulit kita. Bangga dong kita bisa menguasai banyak mapel dengan tingkat kesulitan diatas mereka, wkwk..
Tapi pernahkah kita sadar, atau sudahkah kita sadar? Setelah lulus SMA, apa kita pake smua ilmu yg kita pelajari yang entah mengerti atau tidak, lulus karena bisa atau beruntung mengerti soalnya? Tanyain aja sama teman-teman Kawan, tau nggak aplikasinya deferensial di kehidupan sehari-hari pd umumnya? tau nggak aplikasinya reaksi redoks di kehidupan nyata? pernah lihat langsung? tau nggak kondisi keuangan kita sendiri setelah belajar akuntansi?

See... Pak, Bu, Kawan, Saudara... Bolehlah kita menguasai banyak materi ilmu pengetahuan, tapi kalo nggak ngerti manfaat dan aplikasinya secara nyata kan jadi repot, betul tidak? Kebanyakan (berdasarkan pengamatan saya) pelajar kita memang menguasai materi pelajaran tapi cuma bisa aplikasinya dalam soal, giliran dikasih soal cerita tentang materi pelajarannya bingung mau jawab apa. Bahkan pernah kawan aku tanya "Gunanya qt belajar sejarah apa, sih?" nahlooo... saking bingungnya bagaimana harus mengaplikasikan manfaat dari belajar sejarah itu sendiri.
Kita sangat pintar secara akademik tapi tidak kreatif.

Jadi inget, ada pasal yang menyebutkan bahwa warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan sesuai bakat dan minatnya. Menurutku pasal itu BOHONG BESAR! (sori di capslock). Udah jelas kok bukti nyatanya, sudah banyak disebutkan di atas. Ya itu, kita dituntut untuk menguasai berbagai macam mapel yang ada, suka nggak suka, mau nggak mau pokoknya kudu ngerti, terserah gimana caranya pokoknya HARUS! Oh, pembodohan, bung!
Jadi pernyataan "sesuai bakat dan minatnya" itu sama sekali belum terlihat jelas, paling cuma 0,05% aja.
Itulah kenapa kita jarang punya tenaga ahli, karena lulusannya sendiri cuma sekedar lulus, seolah sekolah itu cuma jd formalitas aja.

Nah, makanya toloooooonnngg kita perbaiki banget nih, pendidikan kita. Kita tata jadi lebih rapi jadinya lulusan kita bisa jadi ahli beneran, bung! Well, sekolah itu nggak cuma duduk manis, ndengerin guru njelasin materi, nyatet tapi nggak ngerti apa yang dicatet, nguap kalo di kelas, tidur kalo ulangan, ngoceh bareng temen tapi kita buktikan dong, kalo sekolah itu untuk memupuk pendidikan dan memahami alam sekitar. Caranya? Belajar outdoor, men!
Observasi keluar itu penting banget. Jadi kita bener-bener ngerti manfaat dari kita mempelajari materi yang kita pelajari. Belajar sosiologi ya, pengamatan langsung ke masyarakat. Belajar ekonomi ya, aplikasinya misal bisnis itu dikembangkan. Belajar kimia, setidaknya observasi ke tempat-tempat pembuatan apaa gt yg banyak pake bahan kimia. Belajar biologi ya jalan-jalan, mengamati alam langsung. Belajar matematika pun gitu, jadinya berguna banget qt belajar sudut, garis fungsi, dan sebagainya. Nah, semua kegiatan itu TIDAK dilakukan di luar jam sekolah alias untuk TUGAS. Percuma, pak, bu kalo ngasih tugas pengamatan keluar tanpa bimbingan tapi muridnya sendiri nggak ngerti apa-apa soal tugas itu, yang ada pikirannya "Yang penting garap tugas..." Belajar keluar, kan bakalan seru banget! Semangat belajar siswa jadi tinggi!

Selain itu, yang betul-betul kita butuhkan adalah penghargaan TINGGI buat INOVATOR HEBAT kita!! Hei, bro! Kita punya banyak inovator! Taukah? Seorang muslim Indonesia berhasil menciptakan sebuah alat (gatau lupak) yang berhubungan sama penerbangan keluar angkasa dan alat itu dipake sama NASA! Keren nggak?
Pemuda kita tuh, bakatnya tinggi lhoooo... jangan diremehkan! Indonesia sangat berpotensi jadi negara maju kalau sedari awal kita memberikan penghargaan yang tinggi buat mereka para inovator. Banyak juga orang-orang pintar yang jenius gila! Tapi disini dia nggak diterima sm masyarakat akhirnya minggat keluar negeri, jadilah dia berguna disana.

Oke, pak.. bu... sebelum terlambat lebih jauh, ayolaaaaahhh sedikit berikan pengertian buat kami pelajar Indonesia terutama yang masih pake embel2 "Sekolah bla-bla-bla" (bukan kuliah maksudnya) supaya kami jadi anak yang benar-benar berbakti pada negeri. Oke?
Terima kasih, mohon dipertimbangkan :)

*sebenernya masih banyak yg pengen diomongin, tp udah kepanjangan... lain kali aja yaa...*

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi