Day 4 Without IG: I Got Notification from IG



Setelah selama ini nggak pernah dapat email dari Instagram, akhirnya malam ini aku mendapatkannya. Tepatnya pada pukul 9.11 tadi, ada email masuk. Tumbenan jamnya bukan jam yang ngepas seperti jam 8.00 atau 9.00. Ternyata dari Instagram. Dan benar-benar baru kali ini lho aku dapat email pemberitahuan dari Instagram, biasanya nggak pernah.




Oke, di email itu ngasih tahu kalau beberapa hari terakhir ini aku dapat 3 likes dan 1 komen. Gak penting emang hahaha, tapi ternyata Instagram begitu aware sama penggunanya. Menghilang sebentar terus diingetin supaya masuk lagi.

Sejauh ini aku tidak merasakan efek yang terlalu berarti sih tanpa Instagram. Palingan cuma baterei dan kuota hape yang jauh lebih hemat dari biasanya.

Ada sedikit rutinitas yang berubah memang. Hari ini aku ada kumpul sama beberapa teman. Biasanya kalau obrolan udah mulai mentok aku akan balik ke handphone, ngapain? Tentu aja scrolling IG. Tapi hari ini secara otomatis aku nggak melakukannya. Ya, sesekali aku ngecek hape, barangkali ada yang nge-WA gitu tapi ternyata gak ada wkwkwk. Sesekali juga ngecek Twitter, tapi timeline Twitter lagi gak terlalu seru hingga akhirnya aku kembali lagi ke dunia nyata.

Selain itu, kemarin-kemarin pas masih bersama Instagram kalau weekend aku pasti punya sesuatu untuk diposting di storis. Seringnya sih membuang kata-kata yang ada di dalam kepala. Nah, berhubung sekarang sedang off, aku mengalihkan tempat pembuangan ke storis WA atau Twitter. Tapi ternyata aku jadi lebih bisa menahan diri untuk gak sesekali membuang setiap kata yang melintas dalam pikiranku ini.

Mmm, tapi mungkin kemarin aku benar-benar pengen meledakkan kepala, jadinya hampir setiap jam aku nge-tweet apa pun kata-kata yang sedang aku pikirkan. Ya, rasanya emang jauh lebih bebas sih soalnya audiens yang membacanya gak kelihatan. Aku gak tahu siapa aja teman-teman followersku yang membaca tweet-tweetku jadi aku merasa bebas aja mengungkapkan pemikiran. Tapi begitu ada yang merespon satu, aku langsung merasa insecure dan gak update lagi wkwkwk. Ternyata ada yang baca tweetku :)))

Lalu storis WA. Beberapa hari lalu aku ngepost sebuah poster acara di mana aku jadi dalah satu panelisnya. Waktu itu gak ada maksud apa-apa, cuma iseng aja ngepost. Dan berhubung mode 'Last Seen' aku nonaktifkan, walhasil aku gak bisa tahu siapa aja yang melihat storis. Hm, ya gara-gara 'Seen' storis WA-ku selalu nol besar aku jadi merasa gak ada orang yang melihat storisku itu.

Eh, ternyata setelah aku unggah poster itu ada banyak chat masuk yang menanggapi poster tersebut. Dari situ aku sadar, ternyata ada yang nonton ya storis WA. Hmm...

Ternyata dimana-mana dan apa pun yang dilakukan itu secara gak sadar kita sedang 'diintai' oleh teman-teman dan kerabat kita. Emang sih ada dampak positifnya, mereka jadi tahu aktivitas dan kabar-kabar baik dari kita. Tapi gak menutup kemungkinan juga postingan kita jadi bahan pergunjingan orang-orang yang akhirnya membuat tidak nyaman.

Emang paling aman itu membuang kata-kata di buku harian. Nggak akan ada jejak digital dan yang tahu cuma kita dan Tuhan. Tapi, ya itu, karena gak ada yang turut membacanya jadi barangkali hampir mustahil dapat tanggapan dari orang lain.

Dan Instagram yang dulu sering membuatku cemas, sekarang ketika off kecemasanku sedikit berkurang. Kecemasan soal perhatian, soal likes, komen, dan reply storis. Gara-gara Instagram, gak jarang permasalahan hidupku justru jadi se-nggak-penting itu.

Barangkali 26 hari ke depan akan ada efek yang lebih seru. Mari lanjutkan!

.arifina007.


Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi