Day 1 Without IG: Nothing Special

Yap, per tanggal 1 Maret ini aku berencana akan off Instagram selama 30 hari ke depan. Such a new challenge huh? Iya, soalnya selain untuk sarana hiburan, Instagram gak jarang justru jadi sarana informasi-informasi terkini khususnya di dunia per-Korea-an dan hal-hal yang viral. Terlebih, di pekerjaanku lagi punya event khusus live IG selama dua minggu sekali. Jadi bulan ini aku akan melewatkan semuanya. Hm, cuma 2 kali sih...

Ini hari pertama aku tanpa Instagram. Semalam pas uninstall aplikasi ini dari hape rasanya deg-degan. Semacam mau kehilangan tambatan hati gitu. Pas besok paginya bangun, biasanya aku langsung buka IG. Tapi hari ini aku agak 'kehilangan' momen itu. Gak apa-apa, masih ada Twitter dan Facebook di hape jadi aku masih bisa lihat-lihat aktivitas orang dari sana wkwkwk.

Dan seharian tentu aja aku kerja. Kadang-kadang di sela rehat aku scrolling Instagram, lihat-lihat storis orang. Hari ini itu gak aku lakukan. Tapi tetap, aku kembali ke Twitter. Facebook sekarang selalu jadi pilihan terakhir karena postingan-postingannya gak pernah menarik. Ya, setidaknya gak semenarik Instagram.

Sebenarnya aku punya alasan tersendiri kenapa memilih tantangan ini khusus bulan Maret. Pertama, aku merasa sudah terlalu adiktif pada Instagram. Bayangin, hampir 24 jam sehari waktuku dihabiskan untuk scrolling Instagram. Aku merasa Instagram adalah media hiburan paling hakiki. Di situ aku gak cuma bisa menikmati cerita orang-orang tapi juga foto dan video. Gak bisa dipungkiri, Instagram memang seru banget sih. Dunia yang rasanya sepi jadi berasa ramai berkat Instagram.

Kedua, karena kelamaan lihatin aktivitas orang-orang di Instagram aku seringkali jadi merasa depresi. Ya, aku merasa jadi lebih sering mengutuk diri sendiri yang gak berguna, gak asik, gak punya kehidupan yang menyenangkan kayak orang-orang di Instagram. Padahal aku sendiri sadar, apa yang ada di Instagram itu cuma sebagian kecil dari cerita kehidupan mereka. Tapi tetap aja, aku merasa terkucil saat lihat kebahagiaan teman-temanku yang ditampilkan di Instagram. It depressed me.

Ketika scrolling Instagram apalagi di akhir pekan, ketika lagi gak ngapa-ngapain, kemudian aku lihat-lihat keseruan akhir pekan teman-temanku. Di situ aku merasa jadi manusia yang hidupnya paling membosankan dan itu gak baik untuk kesehatan mentalku. Karena aku masih menyayangi diri sendiri, aku memilih untuk off dulu sebulan.

Ketiga, ini yang jadi alasan terbesar. Sejak ada storis IG, aku jadi sering terdorong untuk pamer sesuatu atau mengeluarkan pemikiran-pemikiran unfaedah yang ada dalam kepalaku. Gak jarang tentunya aku ingin mengeluh tentang keadaan, dan seringkali secara gak sadar aku mengeluarkannya lewat storis Instagram. Lama-lama aku sendiri merasa gak nyaman dengan itu. Karena toh pada kenyataannya keluhanku cuma selewat aja buat yang melihat storis itu. Sedihnya, aku justru tidak mendapat bantuan dan lebih buruknya lagi, ketika dibalas "kenapa Pik?" sama beberapa teman, aku justru tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.

Keempat, seperti yang barusan kukatakan, sejak sering scrolling Instagram aku justru semakin kesulitan mengungkapkan masalahku sendiri. Sampai-sampai aku jadi bingung sendiri, aku ini sedang punya masalah, tapi apa? Aku gak bisa mendeskripsikannya.

Aku tahu, off Instagram pasti akan mempengaruhi pekerjaanku nantinya yang selalu butuh informasi dari IG maupun fotonya. Tapi ini demi kesehatan mental. Kuharap setelah 30 hari ini aku bisa lebih baik dan bisa membagikan ceritaku selama tidak bersama IG.

Aku off Instagram ini juga gak pakai gembar-gembor. Haha, lagian buat apa sih? Toh gak akan ada yang peduli selama aku tetap aktif berkomunikasi dengan teman-teman, saudara, dan keluargaku. Satu hal yang ingin aku dapat dari tantangan ini adalah semakin dekat dengan mereka secara personal dan nyata. Gak cuma sebatas lewat media sosial.

Selama gak ada IG, supaya bisa survive tahu informasi aku masih pakai Twitter dan Facebook. Selain itu, masih ada banyak cara juga kok mencari informasi. Ini juga supaya aku semakin sadar bahwa informasi gak cuma dari IG tapi ada di banyak tempat.

Ini masih hari pertama. Entah apakah aku bisa bertahan sampai tanggal 30 nanti? Hahaha...

.arifina007.



Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi