Kalau Sudah ya Sudah, Tidak Usah Beranda-andai


Assalamu'alaikum wr.wb

Hai, selamat datang bulan Mei :) semoga menjadi bulan yang cerah bagi kita semua, amiiiinn...
Wah, sayangnya... ini masih awal bulan tapi kita sudah digemparkan dengan berita mencengangkan! heboh! amazing! Yak, setelah akhir bulan lalu seluruh dunia seakan "getting married" beberapa hari kemudian dunia seolah "getting dead". Hahaa.. medeniii >,<

Semua pasti sudah tahu dengan berita tewasnya Osama bin Laden. "Musuh" bebuyutan USA yang sudah diburu selama 10 tahun dan akhirnya pasukan USA berhasil "mendapatkannya" meski dengan akhir yang sangat mengenaskan. Kita tau kalo pak Osama ini (katanya) pemimpin grup Alqaida yang sudah dicap sebagai barisan teroris, mungkin lebih enak dengernya, tuh gentho atau pentolannya teroris (oh, ngenes!!)
Dan setelah berita tewasnya beliau kontan semua warga USA bersorak-sorai, berasa habis nyabet piala liga Champion gitu, berasa merdeka!

Hmmm... oke mungkin bukan cuma warga USA aja yang seneng, bisa jadi beberapa negara di belahan dunia ini juga turut merayakan "kemerdekaan" ini. Meski begitu, nggak juga semuanya bersuka-ria. Beberapa kalangan yang mungkin termasuk sayang sama Pak Osama tampak sedih dan kecewa. Seakan mereka kehilangan seperempat nyawa (lebay dikitlaaahh..)
Nah, berita itu kan, dengan cepat tersebar luas ke seluruh pelosok dunia dan terus-terusan menjadi bahan perbincangan, mereka yang sayang akhirnya puanas tuh dengernya, walhasil saking sayangnya mereka menyatakan atau lebih tepatnya berspekulasi bahwa Pak Osama masih ada dan saat ini masih dalam keadaan sehat wal afiat. Nahloooo.... nahlooo... bingung.. bingung... hehehee... mana nih, yang harus dipercaya?

Lantas mungkin kalangan ini juga termasuk yang tidak suka sama USA trus menambahkan persepsinya kalo berita ini dibuat-buat sama USA. Waduh, kalo sudah begini pemikirannya ya susah dikendalikan. Kok kayaknya semua kejahatan dunia tuh, yang bikin USA gitu lho...
Ya, sudah.. di berita-berita televisi maupun cetak kan, juga sudah dijelaskan, diceritakan kalau Pak Osama itu terbukti sudah tiada, ya sudah tidak usah kemudian menyebarkan berita bahwa beliau sebenarnya masih hidup. Kalau masih hidup dalam hati masing-masing, itu nggak apa-apa, tapi kalau "hidup" secara nyata kayaknya terlalu berlebihan, deh...

Yah, jadi kalau sudah ya sudah. Kalau memang harusnya sudah berakhir ya sudah, tidak usah disesali, malah bikin banyak pikiran, sakit hati, bahkan sakit fisik. Kehilangan sesuatu memang menyedihkan, tapi apa daya? Yang ada tinggal kenangan, kita simpan sajalah kenangan itu.
Intinya, terima saja semua dengan ikhlas dan lapang dada dan kalaupun kehilangan itu disebabkan oleh sesuatu, sebaiknya nggak usah cari kambing hitam, kambing putih, kambing oranye karena bisa mancing masalah lagi, eeeh ntar kita kehilangan lagi gimana? repot daaahh..
Oke? Yang sudah terjadi, terjadilah.... :)

Sekian yang bisa aku cuap-cuapin disini.
Mari gunakan bahasa Indonesia!
Semangat! ;)

Wassalam.

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi