Happy, Bahagia, Bagya -- Lovely




Assalamu'alaikum wr.wb

Masihkah kau menikmati hangatnya matahari?
Masihkah kau menikmati damainya senja sore?
Masihkah kau mampu merasakan luar biasanya bernapas?

Hidup.
Ya, bersyukurlah kita masih diberikan kesempatan menikmati hidup, melangkah maju menggapai asa, masih diberikan tambahan hari untuk melakukan segala kebaikan.
Bersyukurlah kita akan kuasa-Nya itu. Dan jika bukan karena izin-Nya kita tidak akan mampu berhembus sampai saat ini, detik ini.

Hidup itu macam-macam. Sekian miliar manusia di bumi memiliki hidupnya masing-masing. Namun, mereka hanya menuju pada satu buah titik --- ya, bahagia.

Semuanya pasti mendamba akan bahagia. Suatu keadaan dimana kita merasa sangat luar biasa, hidup terasa sangat sempurna adanya dan sebuah situasi ketika kita seolah melayang-layang dalam sebuah ruang hampa. Tenang.
Banyak pula yang mengatakan bahwa bahagia adalah hidup yang sempurna. Tentu tidak ada satupun orang yang menginginkan kesengsaraan datang menghampiri hidupnya. Adalah sesuatu yang konyol ketika orang mendambanya.

Bahagia. Namun, seolah dunia ini mempermainkan kita. Di mata semua orang, orang yang memiliki kekayaan berlimpah akan merasa sangat amat bahagia dalam hidupnya. Lihat saja, senyum pasti lebih sering terkembang manis di wajah mereka. Raut merona tentu selalu mewarnai jiwanya. Itu karena mereka bisa mendapatkan segalanya yang mereka inginkan dan tentu dengan cara yang mudah.
Kebalikannya, bagi mereka yang tidak memiliki harta berlimpah seolah masalah terus mengejarnya. Ketenangan mungkin hanya tercatat sedikit sekali dalam berita acara hidupnya. Tidak ada yang spesial, semuanya datar, biasa saja. AKhirnya? Putus asa saking jarangnya menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan apa yang diinginkan.

Dan memang benar bahwa dunia hanyalah sebuah tipu daya yang seharusnya kita tidak terlarut ke dalamnya. Bahagia yang kebanyakan orang maksud adalah ketika kelimpahan harta datang pada kita.

Apakah benar harta akan membahagiakan hidup?
Apakah benar dengan harta segalanya teratasi?
Apakah benar dengan berlimpah harta bahagia dapat tercapai?

Sebenarnya tidak. Sebenarnya ya, tapi ternyata harta itu hanyalah faktor kesekian dari timbulnya sebuah kebahagiaan.

Bahwa sebenarnya bahagia itu adalah karena cinta dan persahabatan, tanpa keduanya bahagia itu terasa rumpang.
Tentu saja. Coba ingat-ingat ketika kita berkumpul bersama keluarga maupun para sahabat, ketika kita berbagi segalanya, apa yang kita rasakan? Tenang.
Coba ingat-ingat ketika kita sedang jatuh cinta, apa yang kita rasakan? Bahagia.
Coba ingat-ingat ketika kita pula membagi kebahagiaan dengan orang lain? Luar biasa.
Bagaimana ketika kita melihat sesungging senyuman dari seorang sahabat, merasakan sebuah pelukan keluarga, apa yang dirasa? Sempurna.

Dan pernahkah terpikirkan oleh kita?
Kita adalah manusia, makhluk yang produktif, makhluk yang secara alamiah selalu membuat karyanya. Dan bagi setiap orang yang berkarya, sesungguhnya kebahagiaan yang dirasakan bukanlah ketika karyanya dikomersialkan, ketika karyanya dijual dan mendapatkan banyak pemasukan tambahan, mendapatkan banyak bonus dari sana melainkan ketika karyanya telah sampai di depan mata masyarakat, telah sampai dalam genggaman mereka. Hasil jerih payah kita akhirnya dapat kita tunjukkan kepada dunia.
Ya, mereka membaca, mendengarkan, melihat, menonton, merasakan, menikmati, kemudian mengomentari, mengkritik dan memberikan saran. Artinya sebuah karya itu benar-benar diperhatikan oleh masyarakat. Meski akan banyak cercaan yang diterima dari sebuah karya, berarti karya itu memang luar biasa dan saat itulah kebahagiaan muncul.

Terlebih lagi bahagia akan sangat terasa usai kita berhasil melakukan sesuatu kebaikan untuk orang lain. Ya, berbagi kebahagiaan seperti yang telah disebutkan. Dan inilah sbuah kebahagiaan dari kehidupan, memang inilah hidup :)
Contoh kongkret saja, seorang pelatih sepakbola mati-matian melatih anak-anaknya sedisiplin mungkin, setegas mungkin, segalak mungkin, dan bagaimanapun caranya (dengan cara sportif) agar anak-anaknya memperoleh skor yang luar biasa pada pertandingan nanti. Dan ketika sebuah piala kejuaraan telah diangkat oleh anak-anaknya, ia akan turut merasa bahagia sekaligus bangga tentu kepada anak-anaknya. Ia bahagia karena ia melihat anak-anaknya sangat bahagia memetik kemenangan tersebut.

Itu hanya sedikit kebahagiaan sejati yang terungkapkan selain kebahagiaan akan kemilaunya harta. Di balik sana ada lebih banyak lagi kebahagiaan yang terjadi.
Dan jika ingin bahagia, maka terbarkanlah senyum dan sebarkan cinta maka hidup akan terasa semakin luar biasa. Cintailah hidup demi sebuah bahagia.

Hidup ini indah :)

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi