Green Your Mind, Blue Your Heart



Hoi! Apa kabar Indonesia? Masih sehat? Syukurlah.. Turut berbahagia, deh kalo gitu J

Cerita sedikit, ya.. beberapa waktu lalu aku merenungi sesuatu. Merenung tentang Indonesia, tentang alamnya. Ada satu persoalan yang sepertinya jarang dijamah oleh kita, tapi apa gitu? Bukan soal hutan, bukan soal pohon. Dan akhirnya aku menemukan jawabannya! Sampah laut! Laut? Laut Indonesia?

Kayaknya ikrar ini harus digemakan, deh: “Saya sebagai generasi muda Indonesia mengaku baru sadar kalau Indonesia memiliki laut.” :p

Ckck.. mengesankan, ya? Tapi sepertinya keadaannya memang benar begitu. Oke, kita tengok aja dulu, ya.. Diawali dengan sebuah pertanyaan: Pernahkah ada sebuah tim pecinta alam yang perginya ke laut dan melakukan aksi-aksi perlindungan laut disana? Mungkin ada tapi nggak banyak, kan?

Hmm.. sebelumnya (beberapa tahun lalu lebih tepatnya, hehe..) aku sempat nulis tentang hutan. Ya, okelah untuk sementara kita kesampingkan dulu soal perhutanan. Alam nggak muluk-muluk soal hutan aja, laut pun bagian dari alam dan turut andil dalam kehidupan kita.

Dilihat sekilas, sih laut Indonesia tampak baik-baik aja dan sangaaaaaattt indah. Tapi kita coba yuk, nelusurin pantai-pantai sepanjang Sabang sampai Merauke (ngimpiiii kaliiii). Wow! Ternyata cukup mengerikan, kawan! Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup sebanyak 15-20 persen sampah kita berekreasi di sungai lalu ke laut. Jangan salah, jumlahnya nggak sedikit lho. Aku ada pengalaman, dulu pernah pergi ke pantai Karangbolong di Gombong, Jawa Tengah. Waktu pertama kali kesana, sih masih bersih tapi saat ke dua kalinya aku kesana, pantainya udah nggak secantik dulu. Ada sedikit penimbunan sam[ah di tepi pantai dan hal itu bikin aku dan keluarga segera cabut dari lokasi karena merasa nggak nyaman. Ya, sampah emang nggak pernah bikin kita nyaman!

bisakah laut kita seperti ini?


Sebenarnya, terjadinya fenomena sampah laut ini sederhana aja, kok. Jadi para sampah yang kumpul bersama riang gembira di sungai itu ngerasa bosan, jadilah mereka berkelana ngikutin aliran sungai dan akhirnya sampailah mereka di tempat yang baru, yang lebih luas: LAUT. Pun limbah industri banyak dialirkan ke sungai yang kemudian sampai juga ke laut. Lebih serunya lagi, makin lama anggota komunitas sampah ini makin banyak jumlahnya dan akhirnya… JENG JEEEENNNGG!! Menumpuklah mereka disana dengan hati yang sangat bahagia tapi TIDAK UNTUK KITA!

coba lihat gambar ini. Apa yang terlintas dalam benakmu? Mengerikan, ya? Sedih banget, deh rasanya melihat sampah ini mengelilingi lingkungan laut kita.

Nah, bagaimana, sih laut bisa turut andil dalam kehidupan kita? Oh, tentu. Laut kita ini menyimpan baaaaaaannnnyyyaaaaaakk banget bahan makanan sehat di dalamnya. Berjuta jenis ikan ada di sana, bahkan kabarnya laut Indonesia menguasai perikanan ini. Nggak bisa dipungkiri pula kalau laut kita ini bener-bener kaya akan hasil sumber daya lautnya seperti mutiara, terumbu karang, dan tumbuhan laut. Mutiara. Yup, jangan salah. Mutiara kita bejibun banyaknya, euy di Martapura. Tanaman laut yang juga menyimpan banyak potensi untuk kesehatan kita pun nggak pernah absen memberikan kontribusi bantuan kesehatan untuk masyarakat kita.

Jadi, kalau laut kita tercemar oleh para sampah yang sangat luar biasa ini, nggak akan menutup kemungkinan hasil-hasil kelautan kita pun akan tercemar. Terutama bagi ikan-ikan yang tinggalnya di air payau atau di tepi pantai, jelas mereka yang pertama kali terkena dampak dari pencemaran ini. Lalu bakteri-bakteri sampah yang konon katanya berbahaya ini termakan oleh ikan-ikan kecil yang di pinggir laut itu. Lebih ngeri lagi kalau air payau ini udah terkontaminasi sama limbah industri yang notabene selalu mengandung logam-logam berbahaya bagi tubuh. Ikan kecil ini nanti dimakan sama ikan yang agak gede lalu ikan yang agak gede dimakan sama ikan yang besar lalu ikan yang besar dikonsumsi oleh manusia. AAAAAAAAAA!!! NGERIIIII!!

>,<

Akhirnya, mau nggak mau, suka nggak suka kita sebagai manusia yang sadar akan alam harus mejaga kebersihan laut sebagaimana mestinya. Sebenarnya gampang aja, sampah itu kan kebanyakan berasal dari daratan, nah, artinya kita yang ada di darat pun harus sadar akan hal itu. Jangan buang sampah seenaknya di sungai. Bagaimana pun, sungai dan laut ini adalah salah satu sumber air kita, kalau kotor kita sendiri yang bingung, kan? Pasti menyenangkan dan sangat menyenangkan kalau laut kita kembali biru, lebih seru lagi kalau alam kita kembali hijau.

Yuk, buang sampah pada tempatnya. Ingat! Laut dan sungai bukan tong sampah!

Green your mind, blue your heart, guys ^^





sumber terkait:





Comments

  1. SOS donk, Fitri... "Save Our Seas"
    Indonesia adalah negara kepulauan yg luas lautannya lebih dari luas daratan. Klu sampai generasi mudah tidak menyadari kalau Indonesia memiliki laut yg indah.. meski tak semua seindah Bunaken... pasti ada yg terlewat waktu di bangku sekolah dasar.. hehehe...
    Wah...jadi PR lagi dong....
    Very inspiratif, Fitri.. like it..

    ReplyDelete
  2. ^^ terima kasih komentarnya, kakak.. tapi maaf, nama saya Fifi bukan Fitri hehe :D
    thanks :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Yuk, share your thought!

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi