Review => Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas, Dwilogi novel terbaru Andrea Hirata 2010

Assalamu'alaikum wr.wb

Holaaa... tahun ajaran baru, semangat baru!!
Hmm, sekiranya udah pada tau nih tentang novel terbarunya Andrea Hirata yang kemasannya unik sekali itu looh.. Yap, novel pertama berjudul Padang Bulan dan novel ke dua berjudul Cinta di Dalam Gelas dimana kedua novel ini dikemas jadi satu buku, jadinya irit kalo beli khekhee.. (salah satu keunggulan novel ini, lho..)

Masih serupa dengan karyanya yang sebelumnya, tetralogi laskar Pelangi yang udah dirilis juga versi englishnya (semua!). Sebelum kita memasuki bagian pertama novel ini ada beberapa tulisan dari.. istilahnya "tim sukses" nya novel Laskar Pelangi yang mengungkap tentang betapa hebatnya novel tersebut mengubah pandangan pendidikan (ceileehh). Nah, Padang Bulan ini ceritanya tentang seorang bocah yang nasibnya hampir sama kayak Lintang, namanya Enong. Bapaknya adalah seorang pendulang timah, suatu hari kena musibah dan meninggal dunia di tempatnya bekerja. Demi tak rela melihat ibunya sendirian berjuang menghidupi ia dan ketiga adiknya, akhirnya Enong yang begitu menyukai Bahsa Inggris memutuskan untuk undur diri dari sekolahnya yang tanggung tinggal beberapa bulan lagi lulus SD. Enong berjuang keras nyari kerjaan ke kota tapi nggak jua dapet akhirnya dia punya ide gila yang akhirnya jadi pelopor juga sebagai pendulang timah wanita.

Di samping cerita soal Enong, banyak juga cerita tentang Ikal dan sahabatnya, Detektif M. Nur yang senasib karena setiap hari makanannya adalah omelan ibu mereka. Why? Ya, mereka berdua itu bujang tapi belum kerja juga, apa lagi Ikal yang kita tau dia sempet kuliah sampe luar negeri, begitu pulang kampung dia nggak ngapa-ngapain. Masih juga menyoal tentang pengejaran Ikal terhadap A Ling yang diceritakan bahwa cewek yang dicintainya bertahun-tahun itu ternyata udah dilamar sama seorang pemuda mapan yang ganteng pula.

Sementara itu, di novel yang satunya, Cinta di Dalam Gelas, lebih banyak menceritakan tentang filosofi kopi menurut orang-orang Melayu. Disini kerasa banget sosiologisnya, bagaimana kebiasaan orang-orang Melayu disana, kenapa mereka suka kopi, kenapa mereka suka nongkrong di warung kopi, dan segalanya tentang kopi. Meski lebih banyak cerita tentang kopi, toh novel yang kedua ini tentunya masih berhubungan sama novel yang satunya, yaitu lanjutan kisah persahabatan antara Ikal, Detektif M. Nur, dan Enong atau yang di novel kedua ini nantinya dipanggil dengan nama aslinya, Maryamah. Nah, disini juga bakal dikasih tau asal-usul nama "Maryamah Karpov" itu.

Meski masih sejenis sama novel sebelumnya yang mengangkat tentang berjuanglah-terus-meraih-mimpimu tapi dari segi tata bahasanya rasanya lebih mudah dipahami dan jauh lebih kocak. Sumpah, baca novel ini bisa ngakak sepuas Anda! Inilah salah satu karya komedi fenomenal yang beda banget! Penyajian humor dengan gaya bahasa yang berbeda dan efeknya malah jauh lebih "parah" daripada novel humor lainnya. Andrea Hirata emang luar biasa dalam menghibur pembacanya :D Selain itu, bahasa yang digunakan di novel ini juga komunikatif banget, jadi seolah-olah kita bener-bener ada di hadapan Andrea Hirata yang panjang lebar nyeritain semua pengalamannya disana.

Andrea Hirata pun juga selalu tidak melupakan kultur kampung halamannya. Budaya Melayunya begitu kental diceritakan dengan kalimat sedemikian rupa sehingga kita betul-betul merasakan kalo kita ada disana, di tempat yang ia ceritakan. DIsini, imajinasi kita bener-bener dimainin, teman! Inilah serunya, hehe...

Pokoknya, segala macam keunikan ada di dalam novel yang patut dibaca ini dan sangat direkomendasikan bagu pecinta sastra modern :p
Bacalah, selamat ngakak, selamat berimajinasi, dan selamat bermimpi!

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi