Gadis Rantau #7: Pelajaran Lain di Balik Proyek Skripsi

Masih berkisah seputar skripsi dan kelulusan, sebelum lupa karena momen ini mungkin buat semua orang yang menjalani masa-masa kuliah adalah momen yang sangat amat berharga. Kenapa berharga? Karena proses untuk menyelesaikan studi di jenjang ini jauh berbeda sama jenjang-jenjang pendidikan sebelumnya mulai dari tingkat TK sampai SMA. Sejak menempuh pendidikan dasar sampai menengah, kalau mau lulus kita pasti harus melaksanakan ujian akhir sekolah dan ujian akhir nasional yang berupa soal-soal. Sedangkan di jenjang kuliah, kita menempuhnya dengan melakukan penelitian atau membuat proyek nyata lainnya.


Perbedaannya signifikan. Kalau ujian nasional kita tinggal belajar materi yang sama dengan teman-teman. Tapi kalau ujian kelulusan kuliah, atau kita sebut aja sidang, materi yang diujikan nggak sama dengan teman-teman kita yang lain karena kita mengajukan sendiri topik ujiannya, jadi kita sendiri juga yang harus menyiapkan materi-materi yang harus dipelajari.

Selain itu, prosesi ujiannya berbeda juga. Kalau ujian nasional kita mengerjakan soal pilihan ganda, tinggal pilih salah satu. Sedangkan waktu sidang, ujiannya adalah lisan yang terdiri dari dua bagian, yaitu presentasi dan tanya jawab dengan penguji. Di situlah medan perang sesungguhnya. Hati-hati bisa sampai pecah air mata kalau tidak kuat hati di dalam ruang sidang, hehehe..

Beberapa waktu lalu, seorang kawanku menulis tips and trick menulis skripsi. Bisa baca di sini, guys: Bikin Skripsi, Yuk! Kok sampai ada tips and trick nya? Emang skripsi seseram itu, ya? Sesulit itu? Namanya ujian, pasti kita butuh persiapan untuk menjalani dan melaluinya. Mau menghadapi UN aja kita selalu dapat artikel tips and trick juga, kan? Sama halnya dengan skripsi atau tugas akhir, ada kesulitan yang jauh lebih tinggi dibandingkan ujian nasional. Dan, ya kurang lebih cara mengerjakan dan menjalani proses perskripsian tergambarkan dalam tulisan kawanku itu.

So, aku tidak ingin berbagi tentang tips mengerjakan skripsi lagi, tapi aku ingin buka-bukaan tentang makna di balik proyek akhir kuliah ini. Pembaca pasti tau dong buku yang judulnya "Catatan Akhir Kuliah" yang ditulis oleh Sam @skripsit? Iya, buku itu sedikit banyak berkisah tentang pengalaman akhir kuliahnya Bang Sam dan tentunya nggak akan terlewat cerita tentang pengalaman ngerjain skripsi. Ada banyak buku sejenis lainnya. Lalu, di media sosial sekarang-sekarang ini kita juga sering menemui memes tentang skripsian. Nah, segitu banyaknya perwakilan keluh kesah mahasiswa yang ngerjain skripsi, artinya proyek ini bukanlah proyek yang mudah apalagi tujuan akhirnya adalah lulus kuliah dan jadi sarjana.

Di samping belajar seputar teori dan masalah, ada pelajaran-pelajaran yang lebih besar dan sangat berarti buat kehidupan kita selanjutnya.

1. Struggle

Skripsi mengajari kamu tentang perjuangan. Bolehlah dianalogikan ini adalah sebuah peperangan, nggak cuma peperangan dengan orang-orang di luar penelitian kita tapi juga peperangan dalam diri (dan itu adalah musuh yang paling sadis dan menyeramkan, menurutku). Betapa susahnya melawan diri sendiri, entah itu malas, egois, dan nggak sabaran. Dan jangan kaget kalau di satu waktu kamu merasa jatuh dan nggak ingin melanjutkan skripsimu. Itu terjadi pada banyak orang (termasuk saya). Nggak apa-apa, mungkin waktu itu kita cuma merasa bosan dan butuh hiburan. Waktu perang pun para prajurit butuh istirahat untuk menyiapkan kekuatan buat peperangan selanjutnya.

2. Tegar


Jangan berani-beraninya ngeprint draft pas mepet mau ketemu dosen! Printer yang kamu pakai bisa tau kalau kamu lagi panik, jadi dia akan berulah pada waktunya: tiba-tiba ngadat! Ini salah satu cobaan pas masa-masa ngerjain skripsi. Sudah printer ngadat, tintanya habis pula, salah ngeprint pula. Aduh. Pasti hal kayak gini bikin kita panik dan emosi. Lalu, lebih panik lagi kalau tiba-tiba laptop yang kita pakai untuk ngerjain skripsi mati tanpa permisi (dan memang biasanya ini dialami sama mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir yang laptopnya nggak ganti-ganti sejak pertama beli).

Itu cuma sebagian kecil cobaan yang mungkin akan dialami ketika ngerjain skripsi. Tapi, kondisi-kondisi kayak ginilah yang akan membuat kita belajar tentang kesabaran dan ketegaran. Ada banyak hal tidak terduga yang akan terjadi pada kita ketika ngerjain skripsi. Yang bisa kita lakukan cuma menghembuskan nafas panjang dan berusaha tegar. Selain kondisi kecil tersebut, nggak jarang kalau kita mendapatkan kritik-kritik pedasn dari orang lain seputar topik skripsi, apalagi di ruang sidang. Kadang dikritik orang emang tidak menyenangkan dan suka bikin down, tapi kondisi itulah yang justru akan membuat kita semakin kuat dan yakin bahwa kita bisa melalui semuanya.

3. Diet 

Yes! Di masa-masa ngerjain skripsi ini kita harus ekstra hemat karena kita akan mengeluarkan duit ekstra banyak untuk segala keperluan skripsi. Apa aja? Penelitian, kita butuh biaya transportasi, akomodasi, belum lagi biaya untuk bahan-bahan penelitian yang akan sangat menyayat hati kalau kita hitung total pengeluarannya, pokoknya banyak! Lalu, cetak-mencetak. Bagiku, nggak ada bedanya uang yang dikeluarkan buat mereka yang ngeprint sendiri (karena punya printer di kosan) maupun yang ngeprint di mamang fotokopian karena keduanya sama-sama ngeluarin duit banyak. Entah berapa banyak uang yang kita butuhkan selama ngerjain skripsi, pokoknya kita belajar untuk diet.

Uang makan mau nggak mau harus dipangkas demi urusan skripsi yang lebih lancar. Nggak heran kalau teman-teman yang lagi ngerjain skripsi badannya tampak nggak bugar, mungkin karena kurang makan. Tapi, bukan berarti kita harus memadatkan porsi makan kita. Ngerjain skripsi itu butuh energi yang sangat besar. Oleh karenanya, kita harus tetap menjaga pola makan. Kalau memang lapar dan udah waktunya makan ya harus makan, jangan ditunda karena akibatnya bisa fatal huhuhuu... Yang jelas kita akan belajar banget bagaimana mengelola keuangan dan porsi makan dengan mengerjakan skripsi.

4. Rendah diri
"The more you take, the less you have" - Master Oogway, Kungfu Panda 3

Waktu mengerjakan skripsi, kita pasti membaca lebih banyak buku dan mencari lebih banyak pengetahuan. Dan, yah, semakin banyak yang kita tau, kita jadi sadar kalau ternyata selama ini kita nggak tau apa-apa. Setidaknya proses ngerjain skripsi ini menjadi cermin buat kita bahwa kita bukanlah makhluk yang sempurna. Ada suatu waktu di mana kita harus merendahkan diri, salah satunya skripsi ini. Dan percayalah, tidak ada penelitian yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Ingat itu. Semoga menenangkanmu :)


5. Persahabatan


Ya, memang proyek skripsi ini adalah proyek individu, tapi bukan berarti kita harus melakukan semuanya sendiri. Ngerjain skripsi itu kita akan melalui masa-masa yang sulit, menyedihkan, memilukan, dan bikin gerah. Buat kamu yang sangat introvert, cobalah untuk sedikit extrovert, membuka diri pada orang-orang yang setidaknya kamu percaya untuk bisa menjadi tempat sampah curhatmu. Soalnya, memang akan ada hal pahit yang nggak bisa kita hadapi sendirian. Setidaknya kita butuh cerita ke seseorang dan seseorang itu akan membesarkan hati kita.

Nggak cuma itu, ada masa-masa di mana waktu ngerjain skripsi itu kita repot banget sementara kita cuma punya dua tangan dan sepasang kaki di mana semua itu nggak memungkinkan kita untuk menggenggam semua tanggung jawab yang ada. Kita butuh bantuan teman.

Suatu hari aku stuck untuk menulis bab IV. Aku pun udah merasa bosan, lalu aku coba berdiam diri di kamar. Nggak membantu menghilangkan writers block ternyata. Kemudian salah satu temanku bilang "jangan sungkan minta tolong ke temen-temen kamu pas ngerjain skripsi" katanya. Lalu, di situ aku sadar, mungkin selama ini aku merasa rempong sendiri karena sok-sokan bisa mengerjakan semuanya sendirian. Ternyata aku salah besar. Ya, hilangkan rasa pekewuh  itu. Kita bukan makhluk super, bukan manusia super, jadi uluran bantuan dari teman-teman itu akan sangat membantu kita menyelesaikan skripsi.

Skripsi juga mendekatkan kita pada teman yang dulu enggak dekat. Faktornya macam-macam. Ada yang jadi dekat karena punya kemiripan topik, dosen pembimbing sama, tempat penelitian sama, atau bahkan cuma satu kosan yang sama tapi sebelumnya enggak dekat. Luar biasa memang, skripsi ini memberikan dampak yang besar terhadap sebuah hubungan pertemanan :)

===
Ya, sedikitnya itu pelajaran yang bisa dipetik dari proyek skripsi. Yang paling penting adalah harus percaya bahwa kamu bisa menyelesaikannya! Lihat ke depan sana, perjuangan hidup nggak cuma menyoal ngerjain skripsi, tapi setidaknya kita belajar dulu dari skripsi sehingga kita akan lebih siap menghadapi dunia nyata, dunia di luar dunia perkuliahan sana yang katanya jauh lebih menantang.

Selamat nyekripsi! Selamat berjuang!
Selamat memasuki masa depan!

.arifina007.

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi