Dan Pikiranku Mulai terbuka :)

Assalamu'alaikum wr.wb

Hari Minggu udah mau selesai dan besok udah Senin lagi. Oh, Gosh cepet banget ckck...
Hei!! What's up dude?? Still alive? haha.. still happy? Alhamdulillah kalau masih, hehe.. Kalau aku sendiri, mmm..tidak bisa membaca hati nih, kadang seneng trus tiba-tiba berubah gelisah sebel, nggak jelas, trus tau-tau seneng lagi, hadeehh.. cepet banget perubahan hatiku ini ^^

Eheh... meski kebingungan gitu setidaknya aku sudah benar-benar SIAP memulai hari-hariku (telat amat loe pik! hha) Wuuaahh rasanya jadi lebih tenang setelah kemarin Sabtu aku mendapatkan sedikit pencerahan hati dari seseorang (big thanks for her! ;p)
Pencerahan apaan sih??

Guys, sebelumnya maap ya kalo aku agak tinggi hati :) tapi aku cuma mau sharing kok..
Jadi, yah problemnya sih sama, soal kepemimpinan ku di jurnal sekolah. Nampaknya rencanaku untuk mundur di semester ini bakalan gatot alias gagal total, huft... tapi aku selalu ingat sama target2 tahun ini yang HARUS dicapai, maka aku harus berubah. Sekali hatiku ngeluh, aku langsung ingat tekad bulatku untuk mengubah nasib.. pedoman utama di hidupku tahun ini: QS.Ar-Ra'd; 11

Trus, suatu hari (baca=Sabtu kemaren) kedapetan aku duduk sebelahan sama orang yang tau masalahku. Aku ngomong soal ke-pesimis-anku atas rencana mundurku sebagai ketua. Well, orang itu kemudian bilang "Kalo menurutku, kamu musti terus deh.. melihat kondisinya udah kayak gitu (orang2 bener2 udah bergantung dengan statusku)"
Oh maaaannn!! Aku langsung lemes. Trus aku cerita kalo tim jurnal kelas 11 tahun ini diberi tanggungjawab untuk ngadain kunjungan jurnal ke beberapa tempat seperti pada tahun2 sebelumnya. Well, lalu aku tanya "Walopun aku ketua jurnal, tapi aku berhak kan milih salah satu temen buat jd ketua panitianya?" dan dia jawab "Yaiyalah.."

Obrolan berlanjut terus-menerus. Dia terus-terusan membesarkan hatiku, membuka pikiranku yang (ternyata) selama ini keliru. Yang jelas, arah tujuan pembicaraannya adalah : apa sih tugas ketua yang sebenarnya?????
Dia yang punya banyak kenalan kemudian mengambil contoh salah satu temannya yang sangat-sangat profesional dalam kepemimpinan. Dia bilang, temennya itu bahkan memimpin lebih dari tiga organisasi di sekolahnya! Wow..
"Tau nggak sih, dia tuh top cer banget!" katanya. Lalu apa ceritanya?

"Dia tuh ketua, kerjaannya nggak ngapa-ngapain. Dia cuman ngasih instruksi kerja buat anak-anak bawahannya trus anak-anak itu ngerjain tugasnya sesuai tanggungjawabnya, sementara dia cuma leyeh2.."
Oh.. itukah ketua? Belum selesai sobat...
"Ketua tuh kerjaannya cuman ngasih pengarahan tugas buat bawahannya, dia nggak ikut berkecimpung waktu bawahannya kerja. Dia pengamat pik! Kalo ada masalah sama kerjaan bawahannya, dia negur..kesalahan terulang lagi, diarahin lagi, terulang lagi.. baru dia ikut bantu dikit-dikit, nggak seluruhnya!" itukah aku? punya bawahan yang punya tugasnya sendiri tapi akhirnya aku yang ngerjakan? Salah dong??

"Ketua itu...memutuskan keputusan sebijak mungkin. Walopun kerjanya cuma diem, tapi dia memikul pekerjaan paaaallliiing berat :tanggungjawab. Tapi nggak usah takut, kamu pasti bisa pik!"
Yang jelas dia menjelaskan semuanya dengan menggebu-gebu sehingga akupun terbuka dan SANGAT terbuka.

"Tapi aku acungin jempol buat kamu. Kamu hebat betul! Waktu pegang majalah kemarin, kamu banyak kerja tapi kamu sama sekali nggak memperlihatkan keluhan di depan kita. Buatku itu bener-bener oke!"

Caranya memotivasi hebat banget!

Aku tanya dia "Tapi kalo besok pembentukan panitia, temenku yang terpilih tetep nggak mau jadi ketua gimana?"
Jawabnya mulia sekali "Ya kamu jelasin pelan-pelan, baik-baik, lembut... bilang kalo kamu nggak bisa njalanin ni sendirian. 'Nggak semua event aku yang jadi ketua, itu bikin aku berat..tolong ngertiin aku ya..' gitu.." JOSS!!

Ada petuah lagi darinya..
"Dan juga masalahnya, timmu ini hampir semua temen deketmu. Kalo aku amati, mereka belum bisa bedain antara dunia kerja dan dunia pertemanan. Harusnya mereka bisa bedain dua itu. Sahabat okelah, tapi kalo udah masuk kerjaan, harus bedain dong tanggungjawabnya. Kita harus sportif dan profesional disini.."

Dan semuanya harus dimulai sekarang dari diri sendiri. Aku harus profesional dan sportif atas semua keputusan. Aku siap bergerak!! Semangaaaattt!!
Jadi tugas seorang pemimpin adalah memimpin yang dipimpin, mengarahkan, menjelaskan,menginstruksikan, menunjukkan, mengarsiteki segala kerja organisasi tapi ia memikul sebuah tanggungjawab besar terhadap organisasi itu. Yeup! I got the point!!

Petuah-petuahnya benar-benar amat membuatku siap. Terimakasih banget dah buat dia ^^

dan aku melihat titik terang di sana, tak jauh lagi! sudah makin dekat!

*_UPIKAPIK_*

240110

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi