Hujan di Braga

Sepertinya awan abu hanya menaungi Braga siang ini. Kulihat ke arah utara, awan tampak putih bahkan menyisakan cukup celah bagi langit biru untuk mengindahkan Bandung. Sementara itu, aku masih berkutat di sekitaran Braga yang macet dan mulai dijatuhi rintik hujan.

"Ah, jangan sekarang turun hujan! Sedikit lagi aku sampai Dago!" Batinku sembari terus menatap jalan mengendarai motor.


Ternyata awan tak sabar. Segera saja ia menumpahkan airnya membasahi Braga. Sebelum air semakin riuh turunnya, aku segera mencari tempat berteduh di sekitar sini.

Sudah hampir setengah jam aku di sini. Ternyata Braga yang hujan tak menjadi sepi. Kendaraan tetap berlalu lalang, tapi tepian jalan yang biasanya hanya ada pejalan kaki dan pedagang kaki lima sekarang diramaikan para pengendara motor yang berhenti.

Mereka berteduh. Sembari menikmati hujan di Braga, mereka berbincang dengan kawan, bersenda gurau dengan keluarga, membaca, bermain handphone, dan tak urung menatapi air hujan yang deras di Braga.

Mungkin sebagian dari mereka tak membawa jas hujan. Mungkin pula mereka punya jas hujan tapi enggan meneruskan perjalanan karena hujan.

Hujan di Braga siang ini menyempatkan orang-orang untuk berhenti sejenak. Memberi kesempatan bagi mereka yang sedang menempuh perjalanan panjang untuk beristirahat, memberikan waktu bagi para keluarga untuk rehat dan melanjutkan berbagi cerita yang belum usai diceritakan di motor tadi, memberikan celah bagi ia yang sedang memperjuangkan cintanya untuk lebih lama menghabiskan waktu dengannua, dan memberikan jeda bosan para siswa setelah seharian belajar di sekolah.

Hujan di Braga siang ini terasa hangat. Tak peduli betapa derasnya air turun. Tak takut mendengar gemuruh petir yang selalu memgagetlan. Mereka berhenti sejenak bersama orang terkasih, menikmati hujan di Braga.

Tapi aku tetap masih sendiri...


Braga, 20 April 2015
Dalam perjalanan pulang menuju Cigadung

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi