Karena di Akhir Kekhawatiran Selalu Ada Jawaban

Selamat malam, semesta! Hari ini luar biasa! Yah, walaupun setiap hari buatku adalah hari yang luar biasa, tapi nggak semua keluarbiasaan itu ingin aku tulis. Untuk yang satu hari ini, sepertinya akan sayang sekali kalau nggak ditulis karena hari ini memang luar biasa!

Oke, semua bermula dari kebosanan di masa job training-ku karena sampai hari ke-34 ini (kalau nggak salah) aku belum pernah ngerasain yang namanya liputan sendiri, biasanya tandem sama wartawan yang lagi tugas jadi isu yang diangkat pun mungkin hampir sama. Nah, akhirnya hari ini aku dapet kesempatan untuk bener-bener liputan sendiri.

Hari ini ada Talkshow menulis fiksi populer bareng trio penulis Lupus: Hilman, Gusur, dan Boim di UGM. Aku mengajukan diri ke redaktur pembimbing untuk meliput talkshow itu. Sampai di sana aku sempat khawatir karena bener-bener blank sama acaranya. Ngerti, sih kalau acaranya itu adalah diskusi tentang penulisan fiksi, tapi latar belakang acaranya yang ternyata adalah salah satu rangkaian proyek Green Living dari Sustainable Consumption & Production (SCP) Indonesia aku jadi bingung nanti nulis beritanya.

Tenang...
Tenang...
Untuk menenangkan diri aku coba cari-cari info tentang maksud dari Green Living tersebut, sekaligus cari ide untuk tema beritanya. Kan, nggak asik kalau beritanya tentang pelaksanaan acaranya doang. Yah, siapa tau ada isu asik untuk dibahas lebih lanjut, misalnya kehidupan hijau di Jogja. Sampai acara dimulai aku masih bingung mau nulis apa. Keringet dingin mulai bercucuran, serius ini mah... Mana peserta di sebelah aku jutek betul kalau ditanyain, huhuhu...

Akhirnya narasumber pada masuk dan talkshow dimulai. Aku simak betul setiap kata yang diomongin sama Hilman, Boim, dan Gusur. Kupikir mereka akan lebih banyak ngobrol soal nulis fiksi bertema Green living, nyatanya mereka lebih sering ngomongin tentang Lupus. Terlebih Bang Boim yang kalo ngomong lebih sering kesana kemari, hahahaa...

Pada awalnya aku kepengen meliput prosesi acaranya aja, tapi setelah dipikir ternyata kurang seru. Lalu, sempet berpikir tanya-tanya tentang green living tapi ternyata panitianya kurang begitu jelas dan aku juga kurang memberanikan diri untuk wawancara, haha payah! Ide liputan ganti lagi jadi soal kenapa mengundang trio penulis Lupus itu, tapi ragu-ragu. Ah, ya pada akhirnya aku ikutin aja acara sampai selesai.

Nah, di akhir-akhir talkshow akhirnya aku mendapatkan pencerahan. Tepatnya setelah aku sholat Ashar hehee.. Jadi gini, di awal acara pas perkenalan narasumber, Hilman, Boim, dan Gusur mengatakan pernyataan yang asik untuk ditelisik, salah satunya adalah perilisan ulang album Lupus. Selain itu adalah harapan-harapan Hilman tentang tokoh Lupus ini.

Begitu acara selesai aku langsung ikut ngerubungin tiga orang itu yang notabene juga lagi dikerubungin sama peserta talkshow, pada mau minta tanda tangan dan foto bareng gitu. Aku tunggu sampai kondisi agak memungkinkan untuk wawancara dan akhirnya kudapatkan kesempatan itu. Pas Mas Gusur lagi sepi, aku langsung samperin dan tanya-tanya soal album Lupus yang sempat dia bilang tadi. Selesai wawancara Mas Gusur, aku geser ke sebelah untuk wawancara Mas Hilman.

Selesai wawancara dua orang penting itu, aku wawancara lagi beberapa peserta yang emang nge-fans sama serial Lupus. Alhamdulillah dua orang peserta yang kuwawancara itu welcome dan asik diajak ngobrol, cowo-cowo pula hihihiiiww...

Akhirnya selesai sudah liputan hari ini tepat pukul 18.30.
Ada perasaan lega sekaligus bangga sama diri sendiri karena berhasil menelisik sisi lain dari acara talkshow tadi. Sebagaimana yang aku pelajari selama kuliah tentang dunia peliputan, salah satunya kalau meliput sebuah acara nggak melulu prosesi acaranya aja yang diulas tapi sisi lain dari acara tersebut. Cara cari celahnya adalah bisa dari pernyataan narasumber atau kejadian lucu yang terjadi selama acara berlangsung. Dari pernyataan narasumber tersebut kita bisa dapat ide tulisan, tinggal wawancara sedikit untuk memverifikasi pernyataan si narsum.

Memang benar, di akhir kekhawatiran selalu ada jawaban. Tadi aku iseng scrolling timeline LINE, seorang temen update status gini: "Kadang saat kamu sudah benar-benar lelah dan menyerah, Tuhan bercanda dengan mengabulkan harapan yang sudah lama kamu relakan." Ah, ini merepresentasikan keadaanku beneran. Intinya, nggak apa-apa khawatir tapi jangan menyerah mencari cara untuk keluar dari suatu masalah. Kalau kita sabar, pasti nanti akan dikasih petunjuk sama Yang Di Atas :)

Poin penting lain dari hari ini adalah: ketemu salah satu penulis favorit!! Yeaaaayy!!! Ah, kapan, ya bisa wawancara Dewi Lestari langsung? :")



Sebenernya ada banyak sekali ceritaku semasa job training yang tinggal sebentar lagi ini. Ada banyak pelajaran yang kupetik, tapi ceritanya nanti aja, ya kalau udah bener-bener selesai hahaa...

Semangat!!

.arifina007.

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi