Amplop



Mukanya merah padam seketika. Tak mampu berkata setelah ditolak. Kini kepalanya hanya menunduk, murung, memandangi layar ponsel di tangannya. Ketika tak tahu lagi harus menatap kemana, kepalanya lantas terangkat, tengok sana dan sini entah untuk memandang apa. Kecap lidahnya kering, butuh air! Ia bingung dan gelisah.

"Bete," bisiknya kepada sang rekan sembari masih sibuk dengan ponselnya lagi.

"Ayo! Nggak ke atas?" Ajak rekannya yang lain dari lantai dua. Ia melongok ke atas.

"Iya sebentar..sebentar..," balasnya dari bawah. Ronanya masih merah. Ia harus atur nafas agar tak nampak grogi.

Ia lantas ke atas untuk makan siang. Rekan-rekan lainnya tampak biasa saja dan tetap bercengkrama dengan bapak-bapak yang tadi mereka temui. Makan siang hari itu agak menakutkan baginya.

Usai makan siang ia menemui seorang ibu yang tadi juga ditemuinya. Kali ini ia tampak lebih berani dan akan berusaha tegas.

"Bu, maaf ini saya nggak bisa. Saya akan tetap lakukan tanggung jawab saya, saya nggak perlu yang seperti ini, bu," ujarnya. Si ibu lagi-lagi menyunggingkan senyum iblisnya.

"Nggak apa-apa, Mbak. Ini penghargaan dari kami, tolong sekali hargai kami, ya," balas ibu itu. Ia pun terus melobi si ibu namun terus ditolak. Ia mendesah keras.

***

Mukanya merah padam seketika setelah mengetahui ada sepucuk amplop di dalam goodie bag yang diterimanya. Jantungnya langsung berdegup kencang. Ia ambil amplop tersebut dan mencoba memberikannya pada seorang ibu yang tadi menyerahkan goodie bag tersebut.

Mudahnya orang memaksaPadahal tanpa dibeginikan pun kami tetap akan bertugas. Gumamnya sebelum pulang.

***
Seorang satpam sedang patroli di lobi kampus. Ia menemukan sebuah tas berwarna hitam lengkap dengan isinya bertuliskan nama kampus. Ia juga menemukan amplop di dalamnya. Tanpa tahu siapa pemiliknya, ia memberikannya kepada direktur.


Yogyakarta, 14 Januari 2015
Sebuah nyata dari perbincangan dengan Zulfa tadi pagi.


.arifina007.

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi