Hedonisme Tahun Baru
Penghujung
tahun selalu menjadi momen yang ramai disambut semua orang. Di
sudut-sudut kota menjamur acara perayaan tahun baru, diskon
besar-besaran, penjual terompet dan kembang api, serta kendaraan yang
turun ke jalan. Orang berbondong-bondong memenuhi tempat wisata di
manapun di negeri ini. Antusiasme orang-orang pun begitu terasa dengan
partisipasi mereka di acara perayaan tahun baru atau pesta belanja di
pusat-pusat perbelanjaan. Tak peduli berapa banyak uang terhamburkan.
Semua penat pekerjaan dan tugas dilupakan. Pokoknya akhir tahun harus
liburan!
Acara
perayaan tahun baru biasanya dihadiri oleh anak-anak muda, seusia SMA
hingga mahasiswa. Konten acaranya beragam, mulai dari pementasan musik,
pameran, stand up comedy, dan pesta kembang api di penghujung acara-
tepat pukul 12 malam. Terlalu senang dengan semua pementasan perayaan
tahun baru, akhirnya lupa dengan lingkungan sekitar. Muda-mudi itu
pulang dengan senyum dan hati bahagia usai menonton kembang api yang
meledak-ledak di atas ubun-ubun mereka. Namun, tak sadar diri bahwa
mereka menyisakan ribuan sampah di tempat mereka berdiri. Momen tahun
baru akhirnya bukan menjadi momen pembelajaran baru.
Pertanyaannya
adalah apakah kaum muda yang merayakan ini mengerti esensi dari semua
acara perayaan tahun baru tersebut? Gemerlap lampu berkedip menghiasi
kota yang hanya ditampilkan pada akhir tahun, apa artinya itu? Pesta
kembang api, hitung mundur tahun, apakah ada manfaatnya untuk kehidupan?
Indah memang, tapi bila tak bermakna semua itu jadi sia-sia.
Hedonisme
selalu mewarnai penghujung tahun. Sebagaimana yang sudah sering
dipahami bahwa hedonisme adalah paham soal kenikmatan hidup. Hidup yang
menyenangkan adalah hidup yang penuh dengan kesenangan, pesta, tawa
canda, makan, minum, kilau cahaya, dan uang.
Masa
muda memang masanya hura-hura, hal itu tak dapat dipungkiri. Namun,
seolah kebahagiaan masa muda hanya bisa ditempuh dengan jalan itu. Kaum
muda yang merupakan harapan bangsa agar menjadikannya lebih baik,
ternyata sebagian besar justru tak memanfaatkan kesempatan ini.
Kesempatan untuk bersama-sama membangun negeri dan menjadi bermanfaat
bagi orang-orang di sekitarnya. Tahun baru seolah hanya milik mereka
untuk berbahagia tanpa memikirkan kehidupannya di tahun mendatang.
Malam
tahun baru semestinya menjadi ajang perenungan, bukan hanya
hura-hura. Satu tahun sesungguhnya adalah waktu yang lama dalam
menjalani kehidupan. Besok tahun baru, tapi tak terasa nanti kita sudah
berada di penghujung tahun. Apakah satu tahun itu kita sudah melakukan
banyak hal? Apa saja prestasi yang sudah didapatkan? Apa saja kesalahan
yang telah dilakukan?
Anak
muda memang selalu dicap sok tahu soal kehidupan oleh yang lebih tua.
Mereka pikir hidup ini segampang itu dijalani, semudah itu menghamburkan
uang, semudah itu memperoleh kebahagiaan. Namun, di balik itu semua
banyak pula protes-protes kopong tak
berisi soal kebijakan-kebijakan yang diterapkan. Sudah sok tahu soal
hidup, sok tahu pula soal keadilan. Awal tahun bahagia, sebulan kemudian
sampai Sembilan bulan setelahnya banyak melakukan protes, sudah itu di
penghujung tahun tak berusaha menyelesaikan permasalahannya. Membiarkan
dan meninggalkannya begitu saja, tahun berikutnya baru sadar bahwa
masalah yang diprotes itu belum selesai.
Anak
muda suka dibilang masih memiliki banyak waktu untuk hidup, umurnya
masih panjang. Namun, sepertinya tak banyak yang menyadari ini. Ya,
sudah terlena dengan segala hiruk pikuk gemerlap kehidupan dunia,
akhirnya lupa dengan hidup sendiri. Membakar kembang api seperti
membakar impian lalu yang tak tercapai di tahun sebelumnya.
Duhai kawan-kawanku yang masih muda, bukankah lebih baik jika di penghujung tahun ini kita ingat lagi segala laku dan ucap yang kita lakukan tahun ini? Introspeksi diri adalah hal penting agar kita menjadi insan yang lebih baik tahun depan. Apakah kita merasa puas dan bahagia hanya dengan hura-hura berteriak tak bertujuan, bersorai melihat kembang api menyala-nyala di angkasa? Itu hanya kebahagiaan sesaat kukira. Kebahagiaan yang hakiki tentunya adalah kebahagiaan yang melibatkan semua orang terkasih di sekitar kita yang lantas turut berbangga hati pada kita. Apa itu? Prestasi.
Sudahkah kita berprestasi tahun ini?
Jangan
lagi lakukan protes-protes tak berotak tahun depan seperti yang sudah
terjadi tahun ini. Masalah tak akan selesai tanpa solusi yang kreatif
dari kaum-kaum muda. Jadikanlah tahun ini pembelajaran tahun depan. Buat
apa pula berhura-hura merayakan hedonisme tahun baru bila tak ada
tujuannya? Bijaksanalah buat hidupmu sendiri.
Selamat tahun baru.
.arifina007.
Comments
Post a Comment
Yuk, share your thought!