Jarak






Pukul 9.00 pagi. Dua puluh lima menit lagi dia sudah harus berada di dalam kereta, tapi mereka belum jua datang. Tak tahulah, apakah akan seperti di film-film, ketika kakinya satu hendak melangkah ke dalam gerbong dua, lalu tiba-tiba suara-suara itu menghampirinya, menyerukan namanya lantas semua pelukan merengkuh tubuhnya. Ah, terlalu mendramatisir.

Segelas kopi panas menemaninya di ruang tunggu sambil membaca buku. Resah. Bagaimana kalau mereka tidak datang? Sebenarnya tidak apa-apa. Tapi sebenarnya ia butuh pelukan terakhir sebelum meninggalkan kota ini.

Merantau sungguh membuatnya mengerti tentang “pulang”. Bahwa rumah itu ada, sahabat selalu setia, dan keluarga adalah tempat kembali. Dan cinta... ia mulai mengerti arti cinta, tidak harus dinyatakan dengan kata-kata, tapi dengan pulang.

Kemarin bersama para sahabat, ia bernostalgia, berbagi cerita. Ada getar-getar rindu di sana, ada bayang-bayang cinta yang malu-malu menampakkan diri.
            “Kamu kapan balik ke Bandung?” tanya seorang teman, Keke namanya.
            “Lusa pagi.” jawabnya.
           “Cepetnyaaa... kamu baru dua minggu di sini,kita masih kangen kamu dan baru hari ini kita ketemu.” sahut kawan lainnya, Kirana. Ia hanya nyengir.
            “Ada urusan di sana, aku juga masih kangen kalian.” katanya. Sementara yang satu diam, Erik. Besit-besit rindu yang mendalam di rasakannya, tak dapat ia ungkapkan di sana.

Hingga malam sebelum keberangkatannya, Erik menghubunginya.
    “Cepatlah kembali. Kami masih sangat merindukanmu. Jangan menghilang, kami membutuhkan candamu. Kami menunggu, aku setia menunggu.” dan ia tertegun.
            “Jarak memang halangan untuk kita semua, tapi ketahuilah, jarak adalah rindu. Aku akan merindukan kalian selalu. Jarak ini membuatku mengerti tentang persahabatan.”
            “Baik-baiklah di sana.” lantas hening.

Pukul 10.00

Mereka datang tepat ketika ia berada di dalam kereta. Tak apa, ia memaafkannya, agar jarak ini akan berarti suatu saat nanti.

Jarak selalu indah untuknya karena jarak adalah rindu.





Masuk dalam 88 karya terbaik Sayembara Cerita Mini Forum Sastra Bumi Pertiwi 2012


#cermin1

arifina007

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi