Kita dan Sang Waktu #SumpahPemuda-2




Assalamu'alaikum wr.wb

Salam pemuda Indonesia!
Hai, pemuda Indonesia! Bangun pukul berapa tadi pagi? Aktivitas apa aja yang udah kalian lakukan hari ini? Apa aktivitas kalian nanti malam? Kalian ada janji nggak sama seseorang hari ini? Pukul berapa?
Hmm.. ini hari Minggu, ya? Hari libur, saatnya melepas penat dan.... tidur panjang zzzzzzzzzzzzz

Yak, sepertinya memang begitu ya, kebiasaan muda-mudi kita. Tapi itu wajar, sih... apa lagi untuk mahasiswa, waktu tidur banyak yang tersita demi tugas-tugas kuliah dan kegiatan lainnya. Seola-olah 24 jam sehari itu masih sangat kurang.

Di hari yang berbahagia ini, hari Minggu yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda Nasional ke-84, tentunya menjadi hari bagi para muda-mudi kita. Ada beragam cara muda-mudi kita memperingati hari Sumpah Pemuda ini, seperti acara bakti sosial, lomba menulis, lomba kreativitas, orasi, demo, gerak jalan, dan sebagainya. Wah, sepertinya muda-mudi kita antusias sekali ya menyambut hari Sumpah Pemuda ini.

Semestinya, peringatan Sumpah Pemuda ini menjadi bahan pembelajaran kita supaya menjadi pemuda yang lebih baik dari pemuda-pemudi terdahulu. Kita harus membangun semangat persatuan yang lebih membara daripada mereka. Tapi apa sekarang?
Ini soal waktu, sobat... waktu... sekali lagi: W-A-K-T-U

Sejauh mata menyelidik, mengulur waktu adalah kebiasaan yang sangat membanggakan bagi pemuda kita. Orang Indonesia ini terkenal banget sama jam karetnya. Semua pasti pernah mengalami "dizalimi" teman sendiri yang sebelumnya udah janjian pukul sekian tapi dia datangnya terlambat sekian menit, bahkan sekian jam! Oh, atau mungkin kita sendiri, ya yang melakukan keterlambatan itu?

Sepertinya, pemuda kita ini udah nggak paham lagi sama yang namanya tepat waktu. Janjian pukul 9 ya harusnya sebelum pukul 9 sudah datang, tapi kenyataannya kebanyakan pemuda kita justru baru berangkat pada pukul 9. Hal ini jelas membuat kegiatan yang semestinya dilaksanakan pukul segitu menjadi molor.
Sayangnya, karena udah jadi kebiasaan, kita pun saling tergantung dengan yang lain. Kita nggak mau datang tepat waktu karena berasumsi bahwa teman yang lain pasti juga ngaret atau datang terlambat, jadi ya... sekalian aja terlambat.

Jujur, aku sendiri masih menjadi orang yang suka nggak tepat waktu dan menyia-nyiakan waktu. Setiap ada janjian, aku hampir selalu datang terlambat (walau hanya 5 menit dari waktu janjian) tapi itu sudah cukup membuatku merasa bersalah kepada temen yang udah datang tepat waktu dan harus nungguin aku.
Aku sendiri pernah juga "dizalimi" oleh temen yang datang terlambat. Dan dari situlah, akhirnya aku merasakan bagaimana rasanya dizalimi: sedih, kasihan, kesel! Kalau aku dizalimi begitu, aku langsung ingat sama temenku yang selalu datang tepat waktu dan langsung merasa bersalah juga. Intinya, kita harus menghargai temen-temen yang udah berusaha datang tepat waktu.

Menurutku ini udah menjadi penyakit yang sangat parah. Disiplin diri itu didasari dengan disiplin waktu. Kita sebagai generasi penerus bangsa, semestinya belajar dari pemuda terdahulu yang benar-benar memanfaatkan waktu dengan baik. Mereka sangat menghargai waktu. Ingat, kan bagaimana dulu para pemuda "menculik" Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok supaya segera memproklamasikan kemerdekaan mumpung Indonesia sedang terjadi kekosongan kekuasaan? Mereka nggak mau menyia-nyiakan waktu ini. Ini adalah kesempatan emas Indonesia benar-benar merdeka.

Oke, itu tentang ketepatan waktu ya... Sekarang tentang memanfaatkan waktu, nih.. sebagaimana yang udah diungkit sedikit di awal tadi soal insiden Rengasdengklok.
Kita semua tentu nggak mau kehilangan sebuah kesempatan emas yang mana kesempatan itu bisa memberikan sesuatu yang sangat berharga buat kita. Tapi, ketika kesempatan emas itu diganggu oleh sebuah agenda yang lain yang sebenarnya nggak penting tapi dipaksa untuk mementingkannya, itu menjadi hal yang nggak asik lagi.

Dari sekian banyak waktu yang udah diberikan kepada kita, kapan pun kita punya waktu kosong, gunakanlah waktu kosong itu sebaik mungkin. Jangan dibuang-buang hanya untuk ngobrol, ngegosip, atau malah mengganggu kesibukan orang lain. Wah, kalau yang terakhir itu kayaknya udah melanggar kode etik sopan santun, ya...
Kita nggak mau, kan waktu kita yang sudah tertata sedemikian rapinya lantas diganggu oleh orang lain? Maka dari itu, jangan pula mengganggu kegiatan orang lain.

Fenomena lainnya adalah masalah "keteteran". Ya, banyak dari pemuda kita yang keteteran dalam melaksanakan kegiatannya. Kebanyakan dari mereka tampaknya tidak terbiasa dengan sang waktu sampai-sampai meninggalkan hal-hal yang wajib dan mengutamakan pekerjaan yang tidak terlalu penting.

Manajemen waktu.
Inilah hal yang selalu disepelekan oleh pemuda kita. Pemikirannya masih pendek: yang penting pekerjaan selesai. Bodo amat mau selesai jam berapa.. yang penting selesai!
Menurutku ini adalah pola pikir yang salah besar. Okelah pekerjaan selesai, tapi waktu kita bakalan habis sama sekali hanya untuk mengerjakan satu pekerjaan itu sementara pekerjaan lainnya masih menunggu dan tenggat waktunya juga sudah tidak lama lagi. Mestinya, kita menargetkan durasi pengerjaan sebuah pekerjaan sehingga kita pun menjadi lebih konsentrasi.

Timeline.
Ini penting loh... Ini juga mengajarkan kita memprioritaskan sebuah pekerjaan atau sebuah agenda. Waktu SD pasti semua sudah diajarkan membuat jadwal aktivitas kita sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Yuk, mumpung sekarang sudah dewasa dan lebih canggih lagi mikirnya, kita buat lagi jadwal semacam itu dengan kegiatan yang lebih bervariasi dan lebih bermanfaat.

Di sini, "waktu" tuh nggak cuma mengajari kita soal kesabaran. Kita juga diajari menghargai dan menghormati orang lain. Betapa bijaksananya sang waktu, yah...

Pemuda semestinya adalah seorang pembelajar
Pemuda semestinya adalah seorang panutan
Pemuda semestinya adalah seorang pembangun

Oleh karenanya, pada peringatan Sumpah Pemuda kali ini, kita harus belajar lagi soal WAKTU. Jangan sia-siakan waktu, jangan buang-buang waktu untuk hal yang tidak penting dan tidak menunjang perkembangan pemikiran kita, dan JANGAN NGARET LAGI WAHAI PEMUDA INDONESIA! Kalau pengen pembangunan negara kita cepat selesai dan cepat mencapai tujuan, maka jangan ulur-ulur waktu. KITA HARUS TEPAT WAKTU!

dan satu lagi.. pesan dari Bang Haji Rhoma Irama: Masa muda masa yang berapi-api!
Maka dari itu, jangan sia-siakan masa muda mu!!

arifina007


Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi