Bersyukurlah, Bersenang-senanglah!



Assalamu'alaikum wr.wb

Selamat hari Minggu. Tiga hari terakhir ini bener-bener hari yang mengesalkan dan membosankan buat aku. Ya, hari Jumat, Sabtu, dan Minggu yang buatku penuh derita. Hari Jumat tidak ada jadwal kuliah untuk kelasku dan meski sebenarnya ada banyak tugas yang harus diselesaikan, tidak ada satu pun dari aku dan teman-teman yang beranjak mengerjakan tugas-tugas itu, mungkin karena kami jenuh dan tidak mengerti akan instruksi tugas tersebut. Jadilah, pada hari Jumat lalu aku mendekam di dalam kamar tanpa satu pekerjaan yang berarti hingga pada akhirnya sore hari sekitar pukul 15.40 listrik kembali mati. Hal ini memaksaku untuk singgah ke kost temanku dan bermalam di sana.

Hari Jumat aku masih merasa sehat dan bugar, masih sanggup melakukan aktivitas-aktivitas yang semestinya aku selesaikan. Walau begitu, sejak hari itu pula aku merasa ada yang tidak beres dengan diriku, entah apa itu. Tidak ada nafsu makan, tidak ingin makan apa pun padahal seharian itu aku baru makan sekali. 

Keesokan harinya, hari Sabtu. Seharusnya hari ini ada rapat untuk acara UKM dan ada acara temu alumni UKM. Aku sudah yakin dan sudah berjanji pada semua kru panitia bahwa aku akan datang dan aku akan mengisi acaranya nanti. Namun..... siang hari badanku rasanya tidak nyaman, rasanya panas tapi juga dingin, tenggorokan sakit, ditambah pening yang begitu berat. Aku sudah pesimis bisa menghadiri acara temu alumni tersebut, tapi aku mencoba kuat. Aku coba tidur hingga senja menjelang. Sayangnya, hingga waktu yang sudah kutentukan aku bukannya semakin bugar melainkan semakin lemas tak berdaya. AKhirnya aku menghubungi salah satu kawan kalau aku tidak bisa datang.

Sedih.

Sedih sekali.

Rasanya sedih dan menyesal!!!

Sampai Maghrib aku terus terbaring lemas di atas tempat tidurku. Bahkan pukul 7 malam asma ku akhirnya kambuh. Luar biasa. Ada sedih yang sangat mendalam di sini, aku merasa sangat bersalah karena tidak bisa menghadiri acara. Aku merasa sudah merusak susunan acara. Aku menyesal sekali. Bahkan ketika salah satu kawanku akhirnya meneleponku "Upik, dimana? Dicari akang teteh dije.." semakin besar rasa bersalahku.

Baiklah. Aku tidak ingin berpikir macam-macam. Tampaknya aku memang harus istirahat malam itu.

Keesokan harinya, aku berharap kondisiku sudah membaik karena hari ini aku juga ada agenda untuk menghadiri acara seminar di kampus. Awalnya aku sudah berani untuk bisa keluar kamar, tetapi kepalaku masih pening. AKhirnya..... lagi-lagi aku tidak menghadiri acara yang sebenarnya seru itu.

Yah, dua acara aku lewati karena kondisi fisik yang tidak mendukung.
Dua kesempatan untuk mengembangkan diri pun aku lompati karena alasan tersebut.

Sejujurnya, aku tidak pernah mengharapkan kehadiran rasa sakit ini. Sama sekali tidak terpikirkan olehku bahwa aku akan sakit pada semester ini, sama sekali tidak! Bahkan pada hari-hari sebelumnya, aku tidak merasa akan sakit, aku tidak makan sembarangan, tidurku pun berkualitas. Aku selalu berpikir bahwa aku akan kuat dan sehat selama semester ini. Sungguh, aku sangat sedih mendapati diriku seperti ini.

Tapi....

Dibalik semua penyesalan itu aku mendapatkan pelajaran yang luar biasa.

Aku diberi kesempatan untuk beristirahat sejenak setelah berbulan-bulan lalu aku terlalu sibuk dengan kegiatan kampus dan tugas-tugas. Kesempatan ini merupakan waktu yang tepat untuk menyimpan energi yang lebih besar karena bulan depan kami harus berpacu dengan waktu dan tenaga untuk menyelesaikan semua proyek perkuliahan untuk kepentingan UAS. Subhanallah, betapa adilnya Dia.

Kemudian aku menjadi terpikir bahwa kesehatan itu memang anugerah yang luar biasa. Kesehatan adalah nikmat yang tak terperi yang selalu kita sia-siakan sepanjang hidup ini, selalu mengalahkannya dengan kemalasan. Akhirnya, aku mengerti mengapa kita harus selalu bersyukur atas kesehatan yang diberikan-Nya kepada kita setiap hari, setiap pagi hingga pagi esoknya.
Ya, memang kalau kondisi kita sedang sehat dan bugar, kita bisa melakukan kegiatan apa saja yang kita ingin lakukan. Kita bisa menyelesaikan semua pekerjaan dengan konsentrasi yang baik, kita bisa bersenang-senang dengan teman-teman dan orang-orang baru, kita bisa mendapatkan pengalaman yang seru, dan semua kegiatan menyenangkan lainnya.

Subhanallah, lagi-lagi aku tetap mensyukuri sakit ini meski masih ada penyesalan di sini. 

Kawan, bersyukurlah kalian yang masih diberikan kekuatan dan kesehatan sampai detik ini. Kobarkan semangatmu di setiap kesehatan yang kau alami. Jangan pernah sia-siakan waktu ketika kau masih dalam keadaan yang bugar dan kuat. Buang rasa malas itu!!! Bersenang-senanglah selagi kamu sehat, tapi senang-senangnya yang sehat pula. 

Percayalah! Sehat itu menyenangkan dan sakit itu membuat kita menyesal. Tapi keduanya harus tetap disyukuri karena Dia tidak menciptakan suatu kondisi untuk kita tanpa alasan.

Kesehatan selalu tampak lebih berharga setelah kita kehilangannya
-Jonathan Swift-

arifina007

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi