Sebuah Penutup 2016

Selamat malam di penghujung tahun 2016. Tampaknya malam ini semua bersuka ria, berbahagia menyambut 2017. Syukurlah.. Senang rasanya timeline media sosial seminggu terakhir ini hawanya adem setelah disiram bara panas berbulan-bulan lalu. Bahagia rasanya mengetahui kawan-kawanku semua dalam keadaan yang sehat sentosa dan bersuka cita, jadi ikut bersemangat menyambut 2017.

Setelah menjalani hari-hari yang sangat warna-warni dan penuh kejutan tahun 2016 ini, aku penasaran dengan kejutan-kejutan yang akan terjadi mulai esok pagi.

Akankah pagiku tetap sama?

Malam ini langit tampak gulita. Tidak seperti tahun lalu yang malam berkerlip berhiaskan bintang-bintang di langit, lalu tepat pukul 12 malam langit semakin membara karena orang-orang menyalakan kembang api yang berisiknya minta ampun. Jujur aku kesal malam itu, dua jam lamanya harus menutup kuping pakai bantal karena suara ledakan-ledakan api itu berisik sangat.

Malam tahun baruku selalu berbeda dengan orang-orang. Aku memilih untuk tetap tinggal di dalam rumah sambil minum kopi atau coklat panas sembari nonton drama Korea. Jam 11 sudah bertolak ke kasur, tidur tapi tidak bisa nyenyak.

Aku lebih sering merenungkan apa yang sudah terjadi selama satu tahun ke belakang ini. Dan tampaknya 2016 menjadi tahun yang amat indah buatku.

Ini adalah tahun yang penuh pertaruhan dan pertarungan. Tahun 2016 memberiku banyak pelajaran, termasuk soal mimpi. Entahlah, hal-hal yang aku impikan beberapa tahun lalu kuraih dengan amat mudah tahun ini dan semuanya berlalu dengan amat cepat.

Setidaknya ada 2 hal besar yang kualami tahun 2016 ini: menjalani sidang akhir dan bekerja sebagai penulis di Good News from Indonesia dimana keduanya sudah aku rencanakan sejak tahun 2013 silam (kalau sidang sih sebenernya tahun 2015, tapi mundur sedikit setahun gapapa lah yaa~). Dan keduanya memberiku pelajaran yang amat berharga: tentang keberanian dan optimisme.

Tampaknya aku tidak perlu merangkum apa-apa saja yang sudah terjadi selama tahun 2016 karena aku sudah menuliskannya, terutama di segmen Gadis Rantau.
Ah, setidaknya ada satu cerita yang tidak boleh terlupa, yakni tahun ini adalah tahun pertamaku yang pada akhirnya aku bisa menghadiri Ubud Writers and Readers Festival di Ubud, Bali dan bonusnya adalah bisa wawancara langsung dengan penulis idola Dewi Lestari! Yaa, akhirnya aku bertatapan dengannya dan berjabat tangan berkali-kali ^^ Luar biasa nikmat Tuhan tahun ini!

Yang harus disadari dan diakui adalah 2016 merupakan masa muda. Tahun depan, 2017 harus menjadi waktu terbaik untuk semakin mendewasakan diri. Ada banyak pekerjaan lama yang harus diselesaikan, satu pekerjaan yang sudah terbengkalai satu tahun kemarin harus dilanjutkan. Ini demi mewujudkan impian yang sudah lama terkubur.

Aku sendiri turut berbahagia dengan capaian-capaian semua kawanku. You're all the best, dudes! Kalian semua membanggakan dan kalian adalah orang-orang yang membuatku semangat untuk tidak berhenti berusaha mewujudkan apa yang aku impikan. Kalian semua membuatku belajar tentang keberanian dan kepastian.

Ah, kenapa sudah rindu lagi sama kalian?

Aku senang kalian kini sudah berdiri dan melangkahkan kaki ke tempat yang kalian impikan ataupun kalian perjuangkan. Kamu yang akhirnya berhasil ke Jepang, kamu yang akhirnya berhasil akan melanjutkan menuntut ilmu di Negeri Kangguru, kamu yang kini sudah berbahagia dan masih berjuang di Birmingham, kalian yang sedang belajar lebih banyak tentang hidup mandiri di Jakarta, kamu yang akhirnya melanjutkan langkah di Bandung, kamu yang kemudian berkarir di Semarang, kamu yang tengah bersabar tinggal jauh dari Pulau Jawa, dan kamu yang akhirnya kemarin mendapatkan gelar sarjana setelah kita nanti-nantikan satu tahun ini. Jujur aku bahagia sekali dengan semua capaian itu.

Kita harus sadar bahwa kita ini adalah penerus bangsa. Maka, mari tahun 2017 kita melakukan hal-hal yang lebih terpuji agar bangsa ini menjadi bangsa yang terpuji pula di mata dunia.

Terima kasih 2016 atas semua kisahnya.

2017, kutunggu kisah selanjutnya. Mari bersemangat, membangun masa depan yang lebih baik.



.arifina007.

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi