Merindukan Hujan

Sudah bulan September. Kalau kata pelajaran geografi dulu waktu SMP, bulan ini artinya udah masuk musim hujan. Musim dinginnya orang Endonesa. Beberapa daerah di Indonesia udah mulai hujan bahkan lebat dan berpetir-petir. Tapi di sini beda, aku masih merasakan hawa yang bikin nggak betah. Panas..



Sudah tiga bulan aku di Surabaya. Entah kenapa jalan hidupku diarahkan kesini, aku juga nggak menyangka. Beda sama waktu dulu pindah ke Bandung, aku merasa nggak terkejut. Tapi, langkah hidup yang sekarang ini menapakkan kakiku ke Kota Pahlawan bikin aku terkaget-kaget, tidak menyangka.

Alhamdulillah, dua bulan sebelum wisuda, sebulan setelah dinyatakan lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, aku keterima kerja sebagai content writer di Good News from Indonesia (GNFI). Kantornya di Surabaya, jadi mau nggak mau aku harus pindah ke Surabaya- kota yang sebetulnya aku tidak terlalu berminat tinggal di sini karena panas.

Minggu lalu aku pulang ke Jogja. Dua hari di sana, hujan kerap turun sekitar pukul 14.00-15.00 atau selepas Ashar. Paling suka kalau hujan di rumah karena aku punya satu spot favorit untuk menikmati setiap rintiknya, yakni di jendela kamarku yang dari sana bisa melihat langsung ke sawah belakang rumah. Mendengarkan hujan itu adalah kenikmatan tak terperi dari Ilahi, apalagi kecipratan air hujan. Menyejukkan.

Pada hari Senin pagi-pagi aku kembali ke Surabaya. Dari Jogja cuaca agak mendung pagi itu, sedikit rintik hujan juga. Aku berharap cuaca ini aku temui sampai Surabaya. Nyatanya tidak. Seperti biasa, Surabaya selalu beriringan dengan matahari yang menyinari setiap sudut kota. Dan begitulah seminggu ini, Surabaya tetap panas.

Aku rindu hujan. Tiga bulan di sini aku belum bisa menikmati hujan di siang hari. Biasanya hujan turun tengah malam ketika kami semua tertidur lelap. Seperti yang terjadi semalam, hujan turun cukup deras dan bergeludhug-geludhug sekitar pukul 1 dini hari. Kalau sudah begitu, hawa hujan tidak terasa sampai hari terang, bahkan selepas subuh pun. Jadi hujan semalaman seperti nggak berasa.

Surabaya, hujanlah sehari dua hari ini. Di siang hari aja, tapi jangan basahi jemuranku karena stok bajuku hampir habis, kalo masih basah nanti aku repot.

Pagi ini mendung cukup terasa, hawanya cukup sejuk. Semoga berlangsung sampai bulan depan.

Aku rindu hujan.
Aku rindu Bandung.
Aku rindu dingin.

.arifina007.
 

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi