Kita Di Masa Depan




"Apa kabar bu dokter? :)"

"Baik Mbak Wartawan. Dirimu apa kabar, mbak wartawan?"

"Alhamdulillah baik, hehe..."

Begitulah kami saling menyapa di media sosial, sekadar menanyakan kabar lalu sudah-
Tidak pernah kami banyak mengobrol di media sosial. Cuma bilang kangen, pengen ketemu, lantas berakhir saja obrolan kami.

Tapi, di balik semua itu ada satu hal yang selalu membuatku terkesan setiap obrolan singkat itu terjadi: sapaan. Seperti yang sudah kutuliskan di atas, kami saling menyapa sesuai dengan 'siapa kami' di masa depan. Sesuatu yang sudah menjadi impian kami sejak lama, sejak SMA mungkin, atau sejak SMP bisa jadi.

Sapaan itu tak lain juga merupakan doa-doa kami untuk kami sendiri.
Yang namanya cita-cita memang tidak pernah jauh dari doa dan restu, tak hanya restu orang tua dan keluarga melainkan juga restu dari teman-teman. 

Sapaan itu memberikan kebesaran hati buat kami. Kami jadi lebih yakin dengan apa yang kami jalani sekarang demi mewujudkan 'jadi siapa kami' nanti.

Sapaan itu adalah sapaan yang akan kami dengar beberapa tahun dari sekarang. Mungkin tahun depan, mungkin lima tahun lagi, mungin sepuluh tahun lagi.
Ah, semoga semua cita-cita yang sudah kita bagikan bersama waktu sekolah dulu tercapai dan berguna tak cuma buat kita sendiri tapi juga buat masyarakat di sekitar kita.

Bersemangatlah!!

.arifina007.


Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi