Manusia Setengah Hati


photo by: Arifina Budi A

Kamu kenal manusia? Ya, kamu juga manusia, kok...
Kalau kamu kenal, pasti kamu mengerti juga soal manusia
Manusia itu katanya makhluk berbudi, binatang paling cerdas. Manusia diberi anugerah akal untuk hidup dan manusia diberi hati untuk punya perasaan terhadap manusia lainnya.

Lalu sekarang gunakanlah akalmu sebagai manusia.
Manusia itu adalah makhluk setengah hati. Manusia tidak pernah sepenuh hati. Bohong kalau dia selalu bilang padamu bahwa ia sepenuh hati. Bohong.

Sekarang gunakan pikirmu.
Apa pernah manusia mengerjakan hanya satu pekerjaan selama hidupnya? Apa pernah manusia membuat satu keputusan yang bulat? Apa pernah manusia hanya punya satu pilihan dalma hidupnya?
Manusia itu selalu setengah hati. Manusia tidak pernah sepenuh hati.
Dalam sebuah keputusan pasti ada kontroversi hati di dalamnya. Dilema dan segala galau ia hadapi.
Manusia tidak pernah punya satu saja pendirian karena manusia tidak pernah sepenuh hati.

Dalam sebuah pekerjaan, tentu tidak hanya satu pekerjaan yang dilakukan tapi ada banyak yang harus diselesaikan. Kamu menulis, tentu kamu berpikir untuk menuliskan ide-ide dalam otakmu itu. Apa langsung kamu temukan satu ide? Pasti kamu menemukan ada banyak ide yang lantas harus kamu pilah lagi ide mana yang akan kau tuliskan kemudian. Itulah, manusia selalu setengah hati.

Ingatlah, dalam pikir manusia tidak hanya satu orang yang hadir tapi ada banyak orang. Mungkinkah seorang manusia hanya memikirkan ibunya? Setelah ibunya tentu ada orang lain yang berada dalam benaknya.

Itulah, manusia tidak pernah sepenuh hati.
Manusia selalu setengah hati. Bohong kalau ia mengatakan mencintaimu sepenuh hati. Di hati yang nomor berapakah ia meletakkan Tuhannya? Di hati yang nomor berapakah ia meletakkan orang tuanya? Di hati yang nomor berapakah ia meletakkan keluarganya? Di hati yang nomor berapakah ia meletakkan sahabatnya?

Manusia cuma dikasih satu hati, tidak berhati-hati. Hanya satu.
Maka bohong bila seorang manusia menyatakan bahwa cintanya sepenuh hati, bahwa perhatiannya sepenuh hati, bahwa ia melakukan pekerjaannya sepenuh hati.

Karena manusia tidak pernah sepenuh hati.
Manusia tidak pernah stabil
Manusia selalu labil


.arifina007.


Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi