The Best Way is 'Bodo Amat'





Assalamu'alaikum wr.wb

Selamat pagi dunia. Selamat pagi Indonesia. Selamat pagi Yogyakarta. Selamat pagi Jatinangor.
Berikan salam terindah buat dunia-duniamu, serukan apa yang akan kamu rasakan hari ini kepada mereka dan tersenyumlah :)

Beberapa minggu terakhir ini aku mengalami sebuah perubahan besar terhadap apa yang udah aku yakini. Serem, ya? Bukan, ini bukan soal keyakinan kepada Tuhan, bukan soal agama. Tenang tenang...
Aku mau sedikit berbagi tentang ini yang sepertinya penting buat temen-temen ketahui.
Kalian tau buku 'The Secret' karya Rhonda Bryne? Ya, buku yang membahas tentang optimisme dan sikap positif kita. Dari keseluruhan buku, kesimpulannya adalah kalau kita ingin suatu hal benar-benar terwujud maka bayangkanlah, simulasikanlah, suatu hari sesuatu itu akan terjadi pada kita.

Aku pernah berbagi tentang buku itu di sini, beberapa tahun lalu. Buku itu aku akui bagus banget, ditambah lagi desain layout yang memiliki estetika tinggi, bikin betah bacanya. Pesan yang disampaikan pun ngena banget. Jiwa terasa kesetrum ketika membaca buku ini. Kerennya, segala pesan yang disampaikan oleh buku itu mampu membelokkan pikiranku dan menguatkan keyakinanku soal kesimpulan yang baru saja ditulis di atas. Memang menyenangkan rasanya kalau membayangkan hal-hal yang terakhir. Kita bisa tiba-tiba bahagia sendiri, senyum-senyum sendiri, pokoknya jadi aneh, deh. Semua orang pasti menginginkan akhir yang indah. Setelah berusaha sekuat tenaga, pasti yang ada dalam pikiran kita tentang akhir dari segala usaha itu adalah keberhasilan.

Tapi kejadian-kejadian beberapa minggu lalu akhirnya meruntuhkan keyakinanku tentang simulasi dan imajinasi keberhasilan itu. Aku berubah pikiran sama sekali dan beranggapan kalau "Buku The Secret itu LEBAY."
Jadi begini. Semester ini menjadi semester tersibuk dari seluruh semester yang udah aku lalui. Ada banyak project yang harus diselesaikan dan semua itu butuh kerja keras. Salah satu dari project itu adalah aku ikut seleksi program Summer School di negeri nun jauh di sana. Awalnya aku tidak begitu bersemangat ikut seleksi demi seleksi, tapi ketika dipanggil untuk interview, tiba-tiba semangatku tumbuh nggak karuan. Dan demi kesombongan diri yang aku agung-agungkan, setelah interview itu aku kelewat optimis aku bakal lolos ke tahap selanjutnya dan sudah membayangkan dengan sangat jelas dalam benakku bahwa aku akan benar-benar berangkat. Tapi semua angan itu sirna karena hasilnya aku tidak lolos interview.

Bukannya aku kecewa karena gagal, tapi aku kecewa pada diriku sendiri. Dari satu kejadian itu aku menyadari sesuatu bahwa terlalu optimis dan terlalu mengukir dengan jelas akhir dari usaha yang tidak pernah kita ketahui itu justru membahayakan langkah-langkah terakhir kita. Kemungkinannya cuma dua: bisa terus melangkah atau jatuh di tengah jalan.

Salah seorang dosenku juga pernah bilang "Start thinking from the end" dan awalnya aku setuju dengan pernyataan itu. Namun setelah segala pemikiran itu muncul, aku tidak lagi bisa menerima pernyataan itu. Kejadiannya nggak cuma sekali. Saking yakinnya dengan apa yang sudah didoktrinkan oleh The Secret, akhirnya aku selalu berimajinasi dan mensimulasikan Akhir. Namun, hasilnya aku selalu dapat yang 'nomor dua', pilihan ke dua. Bodohnya aku selalu puas dengan pilihan ke dua tersebut, tapi justru pilihan ke dua itu yang sebenarnya membuat aku lebih berkembang dan bahagia.

Dari perjumpaan dengan teman-teman yang berjuang di jalan yang sama denganku, beberapa dari mereka yang berhasil justru merupakan orang-orang yang 'bodo amat' dengan jalan mereka. Let it flow, take it easy.. sekiranya begitulah. Dulu aku terlalu takut untuk menyatakan 'bodo amat' itu. Takut gagal sehingga aku lebih percaya kalau aku akan mendapatkan hasil terbaik kalau aku mengimajinasikannya terlebih dahulu.

Akhirnya, dari kejadian tersebut sekarang keyakinanku berubah. 'Bodo amat' adalah cara terbaik untuk mendapatkan keberhasilan dan apa yang kita harapkan selama usaha itu. Tidak usah terfokus pada tujuan akhir karena kita tidak pernah tau bagaimana tujuan akhir tersebut. Fokus saja pada jalannya, hati-hati melangkah karena kalau sudah terjatuh kita akan susah melangkah lagi. Mungkin buat orang-orang sukses dan beraliran optimisme menganggap bahwa cara 'bodo amat' adalah cara yang salah. Tapi kenyataannya banyak yang begitu, jadi nggak ada salahnya, kan kalau menggunakan cara 'bodo amat'?
Menurutku itu adalah jalan terbaik.

Jadi, berimajinasi tentang akhir yang indah adalah cara paling buruk untuk menuju tujuan usaha kita. Buku The Secret hanyalah untuk orang-orang yang terlalu skeptis terhadap masa depan mereka, tapi tidak terlalu berpengaruh buat mereka yang sudah optimis dari awal dan 'bodo amat' terhadap akhirnya.
Pesanku adalah jangan terlalu bersemangat pada akhirnya. Ya, kita punya target dan tujuan mengapa kita berusaha, tapi biarkan itu jadi patokan saja selebihnya fokuslah pada langkahmu dan 'bodo amat' lah pada target yang sudah ditentukan itu, apakah berhasil atau tidak itu urusan nanti yang penting usaha dulu.

Yah, semoga hari ini menjadi hari yang indah dan penuh inspirasi. Tetap semangat. Bodo Amat bukan berarti tidak peduli dengan hasil akhir, tapi Bodo Amat adalah cara paling indah untuk mewujudkan keberhasilan. Sepertinya justru dengan Bodo Amat kita akan takjub sendiri dengan hasilnya dan akan merasa sangat puas dengan segala usaha yang sudah dilakukan.
Selamat pagi!


.arifina007.

Comments

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi