Menjadi Rakyat yang Bijak untuk Mewujudkan Pemimpin yang Bijak



Assalamu'alaikum wr.wb

Apa kabar dunia?
Apa kabar Indonesia? Aku harap semakin cerdas dan bijaksana :)

Kabarnya negara kita yang satu ini sedang ricuh, sedang ribut, sedang riweuh dengan isu kenaikan harga BBM. Selalu begitu yang terjadi di negara mana pun ketika ada kabar kenaikan harga bahan-bahan baku yang penting. Masalahnya, masyarakat Indonesia terutama para pemudanya kebanyakan semakin ke sini semakin bertindak anarki. Ngeri. Miris. Ironis.

Kita lihat aja faktanya di media-media yang meliput bagaimana masyarakat kita menolak habis-habisan kenaikan harga BBM ini. Di sebuah instansi perguruan tinggi, aku lihat dua buah spanduk bertuliskan "BBM + TDL NAIK= MENAMBAH PENDERITAAN RAKYAT". Di Makassar, mahasiswa membakar truk pembawa minuman alkohol (via detik.com) Di Yogyakarta, beberapa waktu lalu juga sempat terjadi kericuhan di mana mahasiswa membakar ban di tengah jalan.
Duh, kayak gini itu ngelawan pemerintah bukan ya? Ngelawan takdir nggak ya? Membangkang pemimpin nggak ya?

Oke, mungkin tulisan itu dibuat dengan alasan yang bersudut pandang sempit. Harga BBM naik, lantas harga-harga kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya ikut naik kemudia masyarakat miskin jadi makin miskin karena segala sesuatunya jadi tidak terjangkau, sedangkan yang sudah kaya masih bisa bertahan sejahtera. Padahal semuanya nggak sesempit itu, sobat...

Yuk, kita membuka otak, membuka mata, membuka hati.
Sesuai dengan sosialisasi yang tercantum di http://sosialisasi-bbm.wapresri.go.id/ bahwa kenaikan harga BBM ini karena harga minyak dunia pun naik. Pemerintah pun dalam mengambil kebijakan ini nggak semena-mena begitu aja naikin harga. Nggak segampang itu mereka menentukan kebijakan ini. Kalau kita baca sosialisasi tersebut, pemerintah sudah merencanakan berbagai macam langkah yang harus dipersiapkan untuk dijalankan untuk megnantisipasi dampak-dampak yang akan terjadi setelah harga BBM naik.
Cukup jelas dan rapi rencana pemerintah dalam rangka antisipasi ini. Di sana juga dijelaskan bagaimana kita dapat menghemat sekian milyar dana APBN dari subsidi BBM. Hasil penghematan itu bisa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan lain-lain yang dibutuhkan masyarakat kita.
Selain itu, pemerintah juga akan berencana mengurangi subsidi BBM dengan lima alasan mendasar yaitu untuk memihak "si kecil", lebih hemat dan ramah lingkungan, lebih bermanfaat, lebih benar, dan lebih awet. Penjelasannya silakan di baca dalam modul sosialisasi tersebut. Yang jelas, pemerintah sudah sebijak-bijaknya menganalisis masalah ini.
Satu hal lagi yang mungkin menjadi pemikiran para pemuda yang berdemo soal ini adalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak. Dulu, kita memang termasuk dalam negara eksportir minyak, tapi sejak 2008 kita keluar dai OPEC dan mulai mengimpor minyak dari negara lain. Mungkin inilah yang membuat kita seperti sekarang ini. Ada sebuah kesalahan langkah yang dilakukan oleh pemerintah, tapi sudahlah... itu sudah berlalu. Kita pun harus sadar bahwa perusahaan-perusahaan minyak kita lebih banyak dikuasai oleh asing daripada oleh negara sendiri.

Pemerintah juga terkesan plin-plan dalam masalah harga BBM ini. Harganya naik turun, tapi semua itu ada alasannya, teman... harga minyak dunia juga sedang tidak stabil karena adanya konflik timur tengah yang tak kunjung usai, oleh karenanya harga BBM kita naik-turun. Dulu pada tahun 2008 terjadi banyak perubahan harga BBM ini dikarenakan hal itu tadi. Jadi, Presiden di sini bukannya plin-plan menentukan langkah.

"Harusnya kalau memang mau menaikkan harga BBM jangan cuma 1.500 atau 2.000 rupiah saja tapi sekalian 20.000 biar semuanya merasa susah, dari kalangan pejabat sampai kita yang wong cilik." ujar seorang supir taksi di Jogja.

Memang, kalau kenaikan harga BBM ini hanya didukung oleh satu pihak pasti akan berat rasanya kalau kita jalani, tapi kalau kita jalani bersama pasti akan mudah.
Jangan pesimis dulu, berpikiran bahwa kenaikan ini akan berdampak sangat buruk pada rakyat kita. Rakyat bakal makin nelangsa dan bla bla bla bla....
Sayangnya, semua orang.. semua rakyat merasa dirinya sudah susah, sudah sangat dirugikan oleh pemerintahan ini, jadilah mereka-mereka ini berpikiran semacam itu.

Lalu apa? Marah? Ngamuk? Ngerusak sarana dan prasarana umum?
Hai, heloo.... itu semua dibuat pakai uang kita juga, lantas mereka pula yang merusaknya? Miris.
Sebenarnya mahasiswa sebagai harapan bangsa tidak perlu melakukan tindakan-tindakan anarkis semacam itu. Memalukan. Seperti bocah balita saja.
Untuk apa membakar-bakar barang-barang tersebut? Hanya akan menambah sampah saja, bukan hanya sampah dalam arti sesungguhnya tapi juga mental yang (maaf) sampah.

Pemerintah sudah dengan baik-baik mengumumkan kebijakan ini lantas direspon dengan kekerasan, sepertinya semacam mendzalimi pemimpin sendiri dan seharusnya semua tahu bahwa hal itu adalah dosa besar.
Hai, saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air... Ayo, kita sekarang belajar menjadi rakyat yang baik dan bijaksana. Kalau memang menolak kebijakan ini, tolaklah dengan cara yang baik dan bertanggung jawab yaitu dengan memberikan solusi lain menghadapi masalah minyak dunia ini. Bijaksana di sini artinya kita harus mengerti dulu bagaimana kondisi Indonesia yang sebenarnya, bagaimana kondisi dunia saat ini. Kita di dunia tidak sendirian, Indonesia bukan satu-satunya negara yang ada di dunia tapi ada banyak negara lain di muka bumi ini dan semuanya saling mempengaruhi kehidupan seluruh makhluk bumi. Berpikirlah luas. '
Ya, kita memang sedang dilanda kesusahan sekarang. Aku sendiri mengakui bagaimana pemerintahan SBY saat ini yang sudah sedikit goyah. Aku sendiri juga tahu bahwa seluruh jajaran rakyat Indonesia sesungguhnya sudah menginginkan kemundurannya, tapi sampai saat ini beliau masih pemimpin kita. Selayaknya kita tetap menghormati kebijakannya, bijak mengapresiasikannya.

Semua harus kita mulai dari diri sendiri dulu.
Menjadi rakyat yang bijaksana dan peduli sesama, barulah kita akan mendapatkan pemimpin sebagaimana yang kita inginkan.

Bolehlah menolak, tapi tolaklah dengan tanggung jawab, dengan pikiran yang bijaksana, dengan hati yang terbuka, bukan dengan emosi yang meluap-luap karena akan percuma juga nantinya kalau dihadapi dengan emosi.

Yuk, jadi pribadi yang bijaksana :)

Indonesia harus bisa!

Indonesia harus bersatu!

#suaramahasiswa#



Comments

  1. tapi percuma juga kalau kas negara udah kepepet mau abis .
    subsidinya dikurangi dan bbm'nya naik lagi .
    (hahapasih ganyambung)
    keep update and post by the way :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Yuk, share your thought!

Popular posts from this blog

Guruku "tersayang" wkwkwk...

[Apresiasi Buku] Korean Cool: Di Balik Drama Reply 1988 sampai SMTown Paris 2012

Gadis Rantau #2: Antara Tempat Tidur dan Kamar Mandi